Rabu 25 Jan 2017 18:24 WIB

UMM Segera Bentuk 48 Asosiasi Prodi PTM

Kegiatan ‘Pembentukan Asosiasi Program Studi (Prodi) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Aisyiyah (PTA)’.
Foto: Dokumen
Kegiatan ‘Pembentukan Asosiasi Program Studi (Prodi) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Aisyiyah (PTA)’.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Selama tiga hari (25-27/1), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkerja sama dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Dikti Litbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan kegiatan ‘Pembentukan Asosiasi Program Studi (Prodi) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Aisyiyah (PTA)’. Gelaran ini diikuti delegasi dari 180 PTM dan enam PTA. 

Ditargetkan, kegiatan ini dapat membentuk 48 Asosiasi Prodi. Wakil Ketua Majlis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Prof Edy Suandi Hamid, dalam sambutannya mengungkapkan upaya pembentukan asosiasi prodi ini merupakan respons terhadap Peraturan Menteri (Permen) Nomor 44 Tahun 2016 Kemenristek Dikti tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

Dijelaskan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menjamin mutu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat juga sekaligus mendorong perguruan tinggi melaksanakan SNPT. 

“Ini yang ingin kita tekankan betul. Jadi kalau kita bicara tentang capaian pembelajaran, itu juga terkait dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan juga Kerangka Kualifikasi Nasional Indoensia (KKNI),” kata Edy, dalam siaran pers.

Ditekankan Edy, target dari Majlis Diktilitbang tidak hanya memenuhi standar tersebut. Ia berharap PTM dan PTA juga mampu melampauinya. Visi tersebut, lanjut Edy, sesuai dengan visi yang ditargetkan Majlis Dikti Litbang periode 2015-2020. 

“Yakni setiap penilaian reakreditasi perguruan tinggi harus meningkat. Diharapkan periode ini tidak ada lagi PTM yang terakreditasi C,”  katanya.

Dalam kesempatan sama, Rektor UMM, Fauzan, berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini akan melahirkan asosiasi yang bentukannya tidak sama dengan asosiasi yang lain. 

“Tentu kita mengetahui pembentukan asosiasi ini bukan untuk mencari keseragaman, tetapi kami berharap dengan dibentuknya asosiasi ini masing-masing ketua prodi ini akan mampu berimprovisasi yang berangkat dari keseragaman itu,” kata Fauzan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement