Selasa 27 Dec 2016 12:00 WIB

Akhiri Tahun dengan Berzikir

Red:
Dzikir Nasional. Jamaah mengikuti acara puncak Dzikir Nasional 2015 yang dipimpin oleh Ust Arifin Ilham di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis (31/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Dzikir Nasional. Jamaah mengikuti acara puncak Dzikir Nasional 2015 yang dipimpin oleh Ust Arifin Ilham di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis (31/1).

JAKARTA -- Harian Republika untuk yang ke-15 kali menggelar acara Dzikir Nasional. Tahun ini, Dzikir Nasional digelar selama 2 hari. Yakni pada 30 dan 31 Desember 2016, bertempat di Masjid at-Tin TMII, Jakarta Timur.

Sejumlah ustaz dan ustazah yang akan mengisi acara Dzikir Nasional 2016 adalah, di antaranya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Berikutnya adalah pimpinan Majelis az-Zikra Ustaz M Arifin Ilham, trainer olimpiade matematika internasional Raden Ridwan Hasan Saputra, dan Ustaz Tengku Zulkarnain.

Pada Sabtu (31/12) sore, ada pengajian Cahaya Hati khusus untuk para ibu. Pembicaranya adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Ustazah Peggy Melati Sukma. Acara zikir tahun ini mengusung tema "Indonesia Ikhlas".

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, Dzikir Nasional merupakan alternatif bagi masyarakat yang ingin menghabiskan pergantian tahun secara khidmat. Dzikir Nasional 2016 akan digelar serentak di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, di Masjid Pusdai, dan  Yogyakarta, di Masjid Syuhada. "Kami ingin zikir menjadi tradisi," kata Irfan.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, zikir memiliki kekuatan yang mampu mengingatkan manusia atas banyaknya nikmat yang dianugerahkan kepadanya. "Bila zikir ini diseyogiakan dilakukan secara nasional, bangsa ini akan berada pada rasa syukur nikmat," kata Khofifah.

Dia mengibaratkan Dzikir Nasional ini sebagai momentum agar umat kembali mensyukuri nikmat-Nya. "Dzikir nasional ini seperti menabuh genderang. Ayo, ingat Allah SWT yang telah memberikan anugerah luar biasa kepada kita," kata Khofifah, Jumat (23/12) lalu.

Menurut Khofifah, acara ini turut menjadi bagian dari usaha membangun memori sehingga dapat memanggil kembali diri kita untuk senantiasa sadar atas banyaknya karunia Allah SWT. Sebab, zikir sebagai sarana yang jika istiqamah dilakukan maka mampu menjadikan seorang manusia menyadari betapa banyak karunia yang ada pada dirinya.

Karena itu, dia mengajak segenap masyarakat secara umum dan umat Islam secara khusus untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Tanpa zikir, lanjut Khofifah, mungkin tidak banyak dari kita yang pandai mensyukuri seluruh nikmat yang diberikan, ingat akan seluruh anugerah yang telah dilimpahkan Allah.

Malah, tidak sedikit orang yang baru menyadari betapa nikmatnya bisa menghirup udara ketika tahu mahalnya oksigen yang ada di rumah sakit. "Dzikir Nasional memiliki makna yang strategis bagi seluruh efek positif dan produktif di negeri ini, diingatkan Allah SWT telah memberikan anugerah kebaikan yang luar biasa," ujar Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.

Menurut Ustaz Arifin Ilham, ada banyak manfaat zikir yang disebutkan Allah SWT melalui Alquran sehingga tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak menjadikannya sebagai kegemaran. Sebab, zikir merupakan salah satu kebiasaan yang membawa energi perubahan besar.

Salah satu kemanfaatan yang diberikan kepada ahli zikir adalah Allah SWT akan mengampuni dosanya, memudahkan dalam mendapatkan rezeki yang halal, dan mendapatkan keturunan yang baik.

Ustaz Arifin menambahkan, zikir menjadi salah satu sarana untuk menghalau semua ancaman perbuatan maksiat yang mungkin terjadi pada malam pergantian tahun. Melalui zikir pada malam tahun baru itu pula ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama berdoa demi kebaikan umat Islam di seluruh dunia.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, perhelatan ini menjadi sarana refleksi diri pada malam pergantian tahun. Zikir adalah medium tepat untuk refleksi. "Dengan zikir, kita jadi mengingat Allah SWT dan mengenali diri. Dengan mawas diri, jadi ingat Allah. Ini saling berkaitan," kata Menag, pekan lalu.

Dzikir Nasional yang digelar rutin Republika, menurut Menag, mempertemukan momen refleksi dengan akhir tahun. Ia yakin, Dzikir Nasional dapat menarik berbagai unsur dalam momen pergantian tahun.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi tema "Indonesia Ikhlas" yang diusung dalam Dzikir Nasional 2016. Pilihan tema dalam gelaran ini sangat bagus. Politikus PKS ini menjelaskan, pada zaman Rasulullah SAW, istilah munafik itu baru ada di fase Madaniyah. Pada fase Makkiyyah, tidak ada istilah itu karena semua orang ikhlas.

Saat pergantian tahun, ia sepakat bahwa lebih baik membuat kegiatan bermanfaat dariapada hura-hura. Namun, akan lebih bagus lagi bila syiar Islam juga digencarkan. "Ini bagian dari jihad Republika untuk menyebarkan syiar itu," kata Hidayat.

Wakil Sekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnain berharap, gelaran Dzikir Nasional bisa menyebarkan pola pikir persatuan umat. Banyak negara mayoritas Muslim yang mengalami instabilitas nasional, bahkan berujung friksi. "Indonesia harus menjaga persatuan," ujar Ustaz Tengku. n ed: nur hasan murtiaji

Tokoh Muslimah, Peggy Melati Sukma, menyebut Dzikir Nasional bukan lagi sekadar alternatif dalam mengisi akhir tahun. Sebab, acara ini sudah digelar beberapa kali, maka paradigmanya harus diubah. Menurutnya, acara serupa ini tidak bisa lagi disebut sebagai alternatif.

"Ini harus menjadi gerakan perlawanan. Perlawanan terhadap apa? Pola hidup yang hedonis," ujar Peggy. Gaya hidup hedonistis sudah mendominasi hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Di tengah maraknya gaya hidup hedonis ini, Peggy berpendapat, sikap hidup ikhlas sangat dibutuhkan.

Karena itu, Dzikir Nasional berpotensi menjadi gerakan perubahan, berkaca pada fenomena aksi superdamai 2 Desember. Menurutnya, umat Islam bisa bersatu untuk mewujudkan momentum yang didasari keikhlasan. "Pelajaran (dari Aksi 212) bahwa ikhlas itu bisa dilatih, bisa dikumpulkan. Ikhtiar ini tidak bisa sendiri-sendiri. Mesti bersama-sama."

Tema "Indonesia Ikhlas" memiliki makna mendalam. Ikhlas, kata dia, berasal dari kata khalas yang bermakna membersihkan atau menyucikan. "Kita sebagai hamba berjuang menyucikan dua hal, akidah dan ibadah," katanya.

Peggy memaknai Dzikir Nasional 2016 sebagai sarana penyegaran bangsa Indonesia untuk berbuat ikhlas. Tugas manusia adalah saling menolong dan mengingatkan. Salah satunya lewat ajang Dzikir Nasional 2016. "Semoga keikhlasan menjadi kesadaran kolektif dan membuat negeri ini jadi lebih baik," ujarnya.    tim republika, ed: Nur Hasan Murtiaji

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement