PADANG PANJANG --  Jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, terus bertambah menyusul daerah itu sudah menjadi kota tujuan sejak beberapa tahun terakhir. "Selama 2016 ada penambahan UMKM sebanyak 45 unit," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Padang Panjang, Arpan, di Padang Panjang, Selasa (13/12).

Penambahan itu tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 52 ribu jiwa. Jenis mata pencaharian masyarakat di Padang Panjang beragam, tapi lebih cendrung ke sektor jasa. Menurut Arpan, dengan adanya peningkatan jumlah UMKM tersebut, akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat di bumi "Serambi Makkah" itu. "Kondisi itu juga akan bisa meminimalisasi angka pengangguran, yang secara tidak langsung akan bisa menyerap tenaga kerja," katanya.

Pemerintah Kota Padang Panjang sendiri pada 2017 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,70 persen sesuai dengan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku. Wakil Wali Kota Padang Panjang, Mawardi, mengatakan, target ini cukup moderat di tengah perkembangan regional, nasional, dan global yang sedang terjadi saat ini.

Seiring dengan target capaian pertumbuhan ekonomi tersebut, angka kemiskinan pada 2017 ditargetkan dapat ditekan berada dalam posisi 5,7 persen. Jika dibandingkan dengan target nasional, angka ini jauh di bawah target nasional tahun 2017 sebesar 9,5 sampai 10,5 persen.

Anggota DPRD Padang Panjang, Hendra Saputra, mengatakan, pertumbuhan UMKM itu setidaknya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. "Pemkot hendaknya juga bisa memperhatikan pelaku usaha dengan melakukan pembinaan sehingga UMKM yang ada di Padang Panjang bisa bersaing, baik dari segi produk maupun pemasarannya," katanya.    antara, ed: Citra Listya Rini

Ikuti Whatsapp Channel Republika