BANDUNG — Bukan sekadar melarang penggunaan styrofoam, Pemerintah Kota Bandung pun menawarkan solusi peng ganti untuk kemasan makanan. Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung ber sama Komunitas "Bandung Clean Action" pun menggelar pameran dan sosialisasi penggunaan kemasan alternatif pengganti styrofoam dan plastik di Teras Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Rabu (14/12).
Acara yang mengusung tema "Selamat Tinggal Styrofoam" itu diikuti sepuluh komunitas dan pe ngusaha kemasan makanan berbahan non-polistirena. Yakni, kemasanan makanan yang dinilai aman bagi kesehatan dan ling kung an. Salah satunya adalah Avani, perusahaan Indonesia- Swedia yang memproduksi ke masan mirip plastik dan styrofoam.
Kemasan yang dibuat Avani ini berbahan dasar ampas te bu, ampas jagung, dan ampas sing kong. "Walau tampilannya mirip styrofoam, tapi bahan yang ka mi gunakan aman. Juga dapat terurai dalam waktu 60-180 hari menjadi kompos," kata Sales and Marketing Manager Avani, Benita Carolina.
Untuk membuat kemasan makanan yang aman itu, Avani telah melakukan penelitian seki tar dua tahun. Produk yang diberi nama "Baggase" itu, menurut Benita, bahannya merupakan campuran dari ekstrak ampas tebu yang digabungkan dengan minyak sayur. Campuran itu ke mudian dimasukkan dalam me sin untuk dicetak. Avani pun mem buat gelas plastik, kantong plastik, dan sedotan plastik, yang menggunakan bahan dasar pati jagung.
Selain Avani, pameran ter se but juga diikuti antara lain Rumah Kemasan Bandung, "Packaging House", serta Rumah Kemasan Balai Pengembangan Perindustrian Jawa Barat. Dalam pameran tersebut ditampilkan juga berbagai jenis kemasan berbahan karton, kertas, aluminium foil, hingga anyaman bambu. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Kepala BPLH Kota Bandung Hikmat Ginanjar saat itu menandatangani komitmen bersama antara Pemerintah Kota Bandung dengan para pelaku usaha untuk mengatakan "Se lamat Tinggal Styrofoam". Ko mit men itu juga ditandatangani Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey dan perwakilan pengusaha kemasan, Mohammad Firsan. ¦ ed: irfan fitrat