Rabu 14 Dec 2016 09:00 WIB

Kapan Wanita Alami Puncak Masa Subur?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Wanita memiliki masa subur yang berbeda-beda  (Ilustrasi)
Foto: Womanitely
Wanita memiliki masa subur yang berbeda-beda (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cara mengidentifikasi seorang wanita sedang masa subur dan baik untuk berovulasi ternyata mudah. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari setelah haid. Namun ini berlaku bagi wanita yang siklus haidnya teratur, yakni 28 hari.

Siklus ini kebanyakan dikendalikan hormon estrogen, progesteron, folikel stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH). Suhu tubuh wanita biasanya turun dan kemudian naik sebelum ovulasi.

Wanita dikatakan sangat subur satu hari sebelum suhu tubuh itu turun, dan satu hari setelah suhu tubuh naik. Ciri fisik lain seorang wanita sedang dalam masa subur bisa dilihat dari cairan yang diproduksi tubuh. Wanita yang sedang dalam masa subur biasanya memproduksi keringat berlebih, juga ada cairan di sekitar vagina yang licin.

Sperma bisa tinggal di dalam tubuh wanita selama tujuh hari. Berikut adalah tahap demi tahap masa subur pada wanita, dilansir dari Made for Mums, Rabu (14/12).

Hari 1 sampai 5 : kadar hormon dalam tubuh normal, FSH meningkat, suhu tubuh normal, dan keringat sedikit.

Hari 6-9           : tubuh dalam tahap relatif subur, kadar hormon normal estrogen mulai meningkat, suhu tubuh normal, keringat tidak ada.

Hari 10-12        : tubuh wanira relatif subur, estrogen terus meningkat, suhu tubuh mulai turun, sekresi meningkat, khususnya di bagian vagina ada cairan bening dan sedikit lengket.

Hari 13-15        : wanita berada di puncak masa subur, kadar hormon FSH dan LH kuat, suhu tubuh meningkat tajam, cairan di vagina terus berproduksi, telur dilepaskan dari ovarium.

Hari 16-19        : kondisi tubuh relatif subur, hormon FSH dan LH kembali normal, estrogen berkurang, progesteron meningkat, suhu tubuh relatif normal, cairan di vagina masih ada.

Hari 20-28        : kondisi tubuh relatif subur, estrogen dan progesteron cukup tinggi, suhu tubuh kembali normal, keringat dan cairan di vagian berkurang drastis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement