Selasa 29 Nov 2016 06:40 WIB

BEM KBM STEI SEBI Sampaikan Tuntutan pada Wisudawan

Red: M.Iqbal
Presiden BEM KBM STEI SEBI Ihsan Munawwar (kanan) beserta seorang wisudawan dalam prosesi Wisuda XI Kampus STEI SEBI, Sabtu (26/11).
Foto: Dok BEM KBM STEI SEBI
Presiden BEM KBM STEI SEBI Ihsan Munawwar (kanan) beserta seorang wisudawan dalam prosesi Wisuda XI Kampus STEI SEBI, Sabtu (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI menyampaikan tuntutan kepada wisudawan dalam proses Wisuda XI Kampus STEI SEBI angkatan 2012, Sabtu (26/11). Terdapat lima tuntutan yang disampaikan.

Presiden BEM KBM STEI SEBI Ihsan Munawwar menjelaskan latar belakang di balik kegiatan ini. Menurut dia, wisuda merupakan tahapan bersejarah bagi para wisudawan.

Selain itu, wisuda tentunya bersejarah pula bagi sivitas akademika Kampus STEI SEBI. "Karena dapat melahirkan cikal bakal penerus bangsa di kancah nasional maupun internasional," ujar Ihsan dalam keterangan pers yang diterima Republika.

Ia mengatakan, tidak dapat dimungkiri bahwa dulu sebelum  1945, pemuda adalah aktor di balik kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, BEM KBM STEI SEBI tidak rela apabila wisudawan STEI SEBI XI hanya menjadi buih dalam lautan.

"Dan kami yakin bahwa hari ini Indonesia sedang membutuhkan pemuda yang tangguh untuk menjadi aktor Perubahan. Karena hari ini Indonesia dalam keadaan yang tidak baik-baik saja," kata dia. Ihsan menjelaskan, aspek-aspek tersebut yang membuat BEM KBM STEI SEBI Kabinet Inisiator Peradaban memberikan ultimatum yang terangkum dalam LITUMAS (Lima Tuntutan Mahasiswa SEBI) untuk para wisudawan  STEI SEBI, agar terlibat dalam perubahan indonesia menjadi yang lebih baik.

Kelima tuntutan tersebut adalah mempertahankan idealisme mahasiswa dalam situasi apapun, menjaga nama baik STEI SEBI di manapun kalian berada, memberikan contoh yang baik dan menjadi suritauladan bagi mahasiswa STEI SEBI, menjadi pejuang ekonomi Islam yang profesional di bidangnya, dan senantiasa total dalam berkarya demi bangsa, negara, dan agama.

"Lulus, idealisme tergadaikan? dan jawabannya hanya bergerak atau tergantikan," kata Ihsan.

sumber : Rilis Pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement