Kamis 24 Nov 2016 17:24 WIB

Internasionalisasi UIN, Kemenag Datangkan Sejumlah Profesor Jerman

Dirjen Pendidikan Islam Departeman Agama Prof Phil Kamaruddin Amin (kanan) didampingi Kasubdit Pendidikan Pesantren Dr Ainur Rofiq
Foto: Republika/Darmawan
Dirjen Pendidikan Islam Departeman Agama Prof Phil Kamaruddin Amin (kanan) didampingi Kasubdit Pendidikan Pesantren Dr Ainur Rofiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Pendidikan Islam terus mempersiapkan diri untuk menjadi kampus kelas dunia. Sejumlah upaya dilakukan, salah satunya dengan menghadirkan sejumlah pakar keilmuan dan guru besar yang tergabung dalam Lembaga Senior Experten Service (SES) Jerman.

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan, dosen dan mahasiswa UIN, saat ini, bisa berdiskusi langsung dengan para profesor Jerman. Sedikitnya, ada 13 guru besar yang telah mengabdikan dirinya mengajar di 6 UIN, yaitu: UIN Alaudin Makassar, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Ar-Raniri Aceh, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan UIN Walisongi Semarang.

"Tahun depan, bisa 70-100 guru besar kita datangkan ke 11 UIN yang ada," UJAR Kamaruddin saat konferensi pers di Gedung Kemenag, Jakarta, Kamis (24/11).

Menurutnya, kehadiran profesor ini membantu kampus dalam memberikan bimbingan dosen dan mahasiswa untuk melakukan studi agar mereka terkoneksi dengan perguruan tinggi tempat professor berasal. Nantinya, kerja sama ini tidak hanya dengan Jerman, tapi akan melibatkan juga para profesor dari Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Australia.

Salah satu profesor tamu Alberht Mennerich mengaku, senang dengan mahasiswa Indonesia. Mengajar di UIN Allaudin Makassar Sulawesi, Alberht mengaku senang. Selain karena antusiasme mahasiswa, Indonesia menurutnya juga merupakan negara yang indah.

"Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Intinya, senang apalagi mereka bagus-bagus dalam menyampaikan ide-idenya," kata profesor bidang pakan ternak ini.

Direktur Perguruan Tinggi Islam Amsal Bakhtiar menambahkan, para professor ini bisa dimanfaatkan ratusan dosen dan ribuan mahasiswa karena memiliki latar belakang kelimuan yang beragam. Di antara mereka adalah pakar bidang psikologi, saintek, metode pengajaran, Bahasa Inggris, energy terbarukan, pakan ternak, bangunan tahan gempa, dan lain sebagainya.

Program ini, menurut Amstal, menjadi bagian usaha Kemenag untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu pendidikan Islam. "Dengan hadirnya para guru besar ini, akan meningkatkan daya saing UIN di level Internasional, World Class University," ujarnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement