Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Ketua MPR Semangati Anggota PII

Sabtu 19 Nov 2016 06:30 WIB

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andi Nur Aminah

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menyampaikan sosialisasi empat pilar dan motivasi kepada para pelajar dalam Sidang Dewan Pleno Nasional (SDPN) PB Pelajar Islam Indonesia (PII) di Islamic Center, Kota Bekasi, Jumat (18/11).

Sebagai motivasi, Zulkifli Hasan menceritakan kisah semasa kecil di Lampung ketika dia harus berjalan kaki lima kilometer untuk berangkat-pulang sekolah dan hidup prihatin. "Kalian bisa menjadi apa saja. Saya sekolah guru agama, bisa jadi menteri dan ketua MPR. Tinggal kalian sungguh-sungguh atau tidak," ucap Zulkifli, Jumat (18/11).

Ketua MPR RI meyakinkan bahwa semua cita-cita akan tercapai apabila sungguh-sungguh berjuang. Gantungkan cita-cita setinggi mungkin. Apalagi, kata dia, sekarang kesempatan untuk menjadi apa saja sudah terbuka luas. Semua kembali pada kemauan dan usaha keras dari individu masing-masing.

Setelah era reformasi, Zulkifli menuturkan, zaman sudah berbeda. Yang tidak siap akan terkalahkan. Kuncinya, generasi muda mesti menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, ia berpesan supaya para pelajar belajar sungguh-sungguh dan mempergunakan waktu sebaik mungkin.

Zulkifli mengatakan, para pelajarlah yang akan menentukan masa depan kejayaan Indonesia dan Islam pada masa mendatang. Ia mengulang ramalan bahwa Islam akan bangkit bukan dari Timur Tengah, melainkan dari Indonesia. Karena itu, Zulkifli berpesan supaya para pelajar PII mempersiapkan diri.

"Kita sudah memasuki zaman persaingan bebas. Kalian akan mengalami zaman yang lebih ketat dan kompetitif, oleh karena itu persiapkan diri kalian sebaik-baiknya. Kalau tidak menyiapkan diri dengan baik, kita bisa menjadi kuli di kampung sendiri," tutur mantan Menteri Kehutanan itu.

Zulkifli juga menyinggung sosialisasi empat pilar kepada para pelajar. Menurut dia, orang asal Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, atau daerah manapun di NKRI punya hak yang sama. Walau berbeda-beda, tapi tetap satu. "Karena berbeda-beda, itulah Indonesia. Walaupun beragam, kita satu. Apapun asalnya, agamanya, budayanya, latar belakangnya, haknya sama," ucapnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler