Jumat 18 Nov 2016 18:00 WIB

Perajin Anyaman Buleleng Sulit Pasarkan Produk

Red:

SINGARAJA  --  Para perajin anyaman bambu di Desa Tigawasa, Kabupaten Buleleng, Bali bagian utara, kesulitan memasarkan produk hasil kerajinan yang mengakibatkan menurunnya omzet. Terkadang, perajin setempat memanfaatkan jasa pengepul untuk memasarkan produk.

"Kami kadang kala hanya mengandalkan pemasaran dari para pengepul yang datang mengambil produk ke desa," kata Luh Pujiani, salah seorang perajin, Selasa (15/11).

Pujiani mengatakan, pihaknya memasarkan berbagai jenis kerajinan anyaman, seperti tempat nasi, kukusan, topi, dan berbagai jenis anyaman berbahan bambu lainnya.

Dikatakan Pujiani, kendala terbesar adalah sangat kesulitan dalam memasarkan produk ke luar, apalagi ketika saat ini perekonomian sedang lesu di mana penjualan menurun hingga 30 persen lebih setiap bulannya.

Ia menambahkan, dalam sebulan hanya mendapatkan untung kurang dari Rp 1 juta.

"Kadang kalau lagi ramai bisa lebih dari itu, tetapi jika sedang sepi bisa lebih buruk lagi. Bisa dapat Rp 400 ribu sebulan," kata Pujiani menambahkan.

Pujiani berharap pemerintah daerah atau siap apun pihak yang peduli kepada masyarakat kecil agar memberikan perhatian terhadap para perajin di daerah itu. "Di sini kan banyak juga ada perajin, jadi harus bersaing di dalam juga selain harus berlomba-lomba menarik para perajin asal luar desa yang datang ke sini," kata dia.      antara, ed: Citra Listya Rini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement