Jumat 18 Nov 2016 05:55 WIB

Anak dari Ibu Kurang Gizi Berisiko Alami Penuaan Dini

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Ibu Hamil. Ilustrasi
Foto: naturalhealthnews
Ibu Hamil. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak dari seorang ibu yang kekurangan gizi berisiko tinggi mengalami penuaan dini. Studi terbaru yang terbitkan dalam Journal of Physiology ini melihat hubungan antara asupan makanan selama kehamilan dengan kesehatan jantung bayi yang dilahirkan.

Peneliti menemukan makanan bergizi cukup menyehatkan jantung anak. Janin yang kekurangan gizi memiliki struktur abnormal dalam hal pengembangan fungsi organ tubuh, khususnya jantung, sehingga mereka rentan terkena stroke.

Tim peneliti yang dipimpin Dr Geoffrey Clarke dari University of Texas Health Science Center di San Antonio dan Dr Peter Nathanielsz dari University of Wyoming ini juga menemukan anak yang kekurangan asupan nutrisi sejak dalam kandungan mengalami percepatan laju penuaan. Peneliti memelajari jantung babon sebagai model terdekat dari manusia.

Mereka menggunakan pemindaian MRI untuk memelajari hati dan jantung babon jantan dan betina yang kualitas makan induknya 30 persen lebih rendah dari babon lainnya. Peneliti menemukan keturunan babon yang makannya kurang gizi menunjukkan tanda-tanda penurunan fungsi jantung dan hati seiring bertambahnya usia.

"Babon yang masih berusia lima tahun, fungsi jantungnya setara dengan yang berumur 20 tahun. Secara struktur ini menunjukkan fungsi jantungnya sudah terganggu," kata Clarke, dilansir dari News Medical.

Para ilmuwan menggambarkan fenomena ini mirip dengan sebuah mobil yang dibangun dari mesin-mesin buruk. Mobil ini tidak bisa melakukan perjalanan jauh, serta tak bisa melaju cepat. Demikian pula gizi ibu yang buruk dapat membuat organ tubuh bayi mereka rentan terserang penyakit.

Masalah serupa bisa memengaruhi manusia di negara-negara maju dan berkembang, khususnya keluarga yang setiap harinya harus berjuang membeli makanan cukup. Jantung tidak sehat berkontribusi menurunkan kualitas hidup seseorang, kemampuannya berolah raga, dan rentan penyakit lain, seperti diabetes dan hipertensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement