REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Garansindo berencana memproduksi motor listrik Garansindo – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Gesits) sebanyak 100 ribu unit per tahun. Gesits akan mulai diproduksi pada akhir tahun depan.
Direktur Operasional Garansindo Rahmat Septriwan mengatakan, saat ini Gesits masih memasuki tahap development dan uji jalan oleh ITS. Jika tahap ini selesai, selanjutnya akan memasuki level industrialisasi, persiapan produksi, dan lainnya.
“Jadi masih cukup panjang. Kalau proses development memang sangat lama. Ini termasuk crash program, kalau development standarnya paling tidak diproduksi tahun 2018-2019,” kata Rahmat kepada wartawan di sela-sela pemberangkatan Gesits Tur Jawa-Bali, di Graha ITS, Surabaya, Kamis (10/11).
Ia menambahkan, nantinya Gesits akan dijual dengan harga di bawah Rp 20 juta agar bisa bersaing dengan harga motor di pasaran. Meski mengalami penurunan dalam dua tahun ini, ia optimistis pasar industri otomotif akan bangkit lagi dalam beberapa tahun ke depan. Ia juga mengklaim, animo masyarakat terhadap sepeda motor listrik cukup bagus.
“Dari survei kami untuk early adopter untuk yang suka teknologi, generasi baru, ini sangat tertarik. Karena mereka konsen ke lingkungan. Dari survei yang kami lakukan, motor listrik sangat menjanjikan, meskipun tidak sebesar motor bahan bakar minyak,” imbuhnya.
Selain kerja sama dalam pendistribusian, Gesits juga akan dipasarkan untuk konsumen ritel. Ke depan, untuk distribusi dan komersialisasi akan dibentuk perusahaan Gesits Indonesia. Namun, model komersialisasi masih dalam pembicaraan, apakah menggunakan model konvensional atau model online.
Tahap pertama, motor Gesits akan dipasarkan di Jabodetabek, menyusul kota lain seperti Surabaya. “Intinya kami ngasih motor dengan harga terjangkau dan bisa jalan tanpa terganggu,” ucapnya.
Tim peneliti sepeda motor listrik Gesits, Alif Wikarta, menyebutkan, saat ini, Gesits telah menerima pesanan sebanyak 15.000 unit. Pesanan 15.000 unit tersebut berasal dari PT Telkom sebanyak 5.000 unit dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali sebanyak 10.000 unit.
Menurut Dosen Teknik Kimia ITS tersebut, Provinsi Bali direncakan menjadi kawasan hijau. Sehingga masyarakat di Bali hanya bisa memakai kendaraan listrik. “Kami sudah ada MoU dengan Kadin Bali untuk pembelian 10 ribu unit sepeda motor listrik ini,” jelasnya.
Oleh sebab itu, tim uji jalan Gesits ini memilih lokasi pemberhentian terakhir di Bali. Hal ini untuk menunjukkan kepada masyarakat Bali jika sepeda motor listrik Gesits sudah melakoni uji jalan dari Jakarta. Dalam uji jalan ini, Gesits akan menempuh perjalanan total sepanjang 14.000 kilometer.
Di samping itu, Garansindo dan ITS juga telah melakukan MoU dengan pabrik kertas Tjiwi Kimia. Rencananya Tjiwi Kimia akan memesan sejumlah unit untuk digunakan di lingkungan perusahaan mereka.