REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pegiat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Garut menciptakan lab komputer mini. Direncanakan lab tersebut tak hanya statis berada di satu lokasi, melainkan berkeliling alias mobile.
Para pegiat TIK yang tergabung dalam Science, Technology, Engineering, Art and Math (STEAM) Club ingin mewujudkan terobosan agar makin besar peluang siswa SD maupun TK di daerah menerima paparan teknologi. Penggagas STEAM Dewis Akbar mengatakan konsep mobile dari labnya terinspirasi lewat perpustakaan keliling yang terkesan 'jemput bola'. Sebagai langkah efisiensi, ia berencana menggunakan sepeda motor ketimbang mobil untuk memobilisasi labnya.
"Karena biayanya besar kalau pakai mobil, jadi untuk LabKom Mini Keliling paling memungkinkan itu ya kita pakai roda dua saja. Kita lagi pesan custom sepeda listrik yang nanti akan ada 6 port USB dari baterainya, jadi belajar TIK tidak lagi harus mencari colokan listrik, dan inipun lebih ramah lingkungan," katanya, Selasa (1/11).
Ia mengaku terinspirasi dari tukang donat mengenai ide lab mobilenya. Ia pun mengakui komputer mini mobile yang menggunakan layar monitor 10 inci disimpan dalam wadah seperti penjual donat keliling. Nantinya, Kata dia, dalam satu armada roda dua, bisa setidaknya memuat sepuluh komputer mini yang ditumpuk dan ditempatkan di bangku boncengan tersebut.
"Ide awal memang kita terinsipirasi dari penjual donat keliling, tapi tentu ada banyak yang harus dimodifikasi, mengingat yang dibawa ini adalah perangkat elektronik. Jadi harus bisa menyesesuaikan," ujarnya.
Selain itu, ia memastikan lab mini komputer buatannya tersebut terbilang hemat energi karena penggunaan daya terbilang minim. Jika biasanya satu perangkat komputer menghabiskan daya 60-70 watt, maka lab komputer mini keliling ini cukup menghabiskan daya sebesar delapan Watt.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
