Selasa 01 Nov 2016 14:52 WIB

Beasiswa Bidikmisi Penyandang Disabilitas Dibuka Tahun Depan

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Dwi Murdaningsih
Komandan Misi, Douglas Wheelock membidik kamera ke luar salah satu jendela dalam Kapsul
Foto: Lights of Mankind: Earth at From Space/NASA
Komandan Misi, Douglas Wheelock membidik kamera ke luar salah satu jendela dalam Kapsul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Paristiyanti Nurwardani mengatakan mahasiswa penyandang disabilitas yang kurang mampu berkesempatan memperoleh beasiswa Bidikmisi. Kuota beasiswa bidik misi bagi penyandang disabilitas akan dibuka mulai tahun depan.

"Kami sedang menyiapkan slot beasiswa bidik misi bagi mahasiswa penyandang disabilitas berprestasi yang kurang mampu. Skema pemberian beasiswa ini sama dengan beasiswa bidikmisi bagi mahasiswa reguler," ujar Paris kepada Republika, Selasa (1/11).

Beasiswa tersebut ditujukan bagi mahasiswa penyandang disabilitas yang belajar di PTN maupun PTS. Pemberian beasiswa bidikmisi bagi penyandang disabilitas rencananya dimulai pada 2017.

Sesuai skema bidikmisi reguler, mahasiswa berkebutuhan khusus nantinya memperoleh insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan untuk biaya hidup dan Rp 400 ribu setiap bulan untuk biaya kuliah.

Paris melanjutkan, pemberian kuota ini bertujuan mengakomodasi mahasiwa penyandang disabilitas yang kurang mampu. Sebab, sebelumnya, kata dia, sudah ada sejumlah permohonan beasiswa untuk mahasiswa berkebutuhan khusus yang kurang mampu.

"Banyak mahasiswa penyandang disabilitas yang berprestasi dan memiliki kemampuan akademik bagus. Sayangnya, ada hambatan ekonomi saat mereka menempuh pembelajaran di perguruan tinggi. Adanya beasiswa untuk mereka diharapkan mampu memperluas kesempatan belajar di PTN maupun PTS," kata Paris.

Meski demikian, pihaknya belum dapat memutuskan berapa kuota pasti dari calon penerima beasiswa bidikmisi tersebut. Menurut Paris, Kemenristekdikti nantinya akan berupaya memenuhi  permintaan dari PTN dan PTS yang memiliki mahasiswa penyandang disabilitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement