Jumat 28 Oct 2016 11:00 WIB

Kajian Rutin Masjid Syuhada, Menguak Tanda-Tanda Kiamat

Red:

Salah satu hal yang wajib diimani adalah datangnya hari kiamat atau hari akhir. Kewajiban meyakini adanya hari kiamat bahkan menjadi salah satu unsur dalam Rukun Iman. Datangnya hari kiamat pun disertai berbagai tanda-tanda, baik berupa tanda-tanda yang kecil maupun tanda-tanda besar. Tanda-tanda datangnya kiamat inilah yang menjadi pembahasan dalam kajian rutin di Masjid Syuhada, Jalan Lodan Raya, No 6, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta, awal pekan ini.

Bahasan dalam kajian rutin kali ini sebagian besar diambil dari buku dengan judul "Kiamat Sudah Dekat", yang merupakan buku terjemahan dari buku berjudul 'Asyraath as-Saa'ah'. Buku ini adalah karya dari Ketua Umum Bimbingan dan Penyuluhan di Masjidil Haram, Yusuf bin Abdullah al-Wabil. Isi dari buku tersebut dibahas dan dijelaskan oleh Ustaz Nizar Saad Zabal.

Pada kajian kali ini, Ustaz Nizar menjelaskan tanda-tanda kecil kiamat, terutama soal munculnya berbagai macam fitnah. Dalam konteks ini, fitnah dimaknai sebagai cobaan dan ujian yang dibenci, lalu dimutlakkan untuk segala hal yang dibenci atau berakhir dengannya sebuah dosa. Rasulullah SAW pernah bersabda, di antara tanda-tanda kiamat adalah munculnya fitnah besar, yang bercampur di dalamnya kebenaran dan kebatilan.

Karena itu, iman akan menjadi goyah. Alhasil, banyak orang yang beriman pada pagi hari, kemudian dia kafir pada sore hari. Begitu juga orang beriman pada sore hari, tapi sudah menjadi kafir pada keesokan paginya. Fitnah-fitnah ini senantiasa muncul hingga hari kiamat. Hal ini seperti yang disabdakan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Abu Musa al-Asyari.

Kemudian, seperti diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW pun meminta umatnya untuk bersegera melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah-fitnah tersebut. Hal ini dilakukan agar umat Islam bisa terhindar dari fitnah  karena fitnah itu datangnya begitu cepat. Menurut Ustaz Nizar, fitnah-fitnah itu termasuk kemaksiatan-kemaksiatan yang saat ini dilakukan tanpa rasa malu.

"Kejahatan dan fitnah-fitnah itu semakin hari semakin terlihat dan terurai satu demi satu bentuknya. Fitnah itu termasuk kemaksiatan yang merajalela sekarang ini. Kejahatan dan pelanggaran terhadap hukum Allah semakin besar dan bahkan dianggap biasa. Maksiat dianggap sebuah hal biasa dan lumrah, sedangkan kebaikan dilihat sebagai keanehan,'' ujar Ustaz Nizar.

Selain itu, ada pula fitnah-fitnah besar yang menimpa umat Islam. Fitnah-fitnah itu pun berasal dari timur. Ini seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar. Ustaz Nizar menyebutkan, Ibnu Hajar juga memaknai hadis ini, fitnah tersebut berasal dari arah timur atau arah keluarnya tanduk setan. Fitnah itu sebagai sebab terjadinya perpecahan di antara kaum muslimin.

''Itulah di antara hal-hal yang menyenangkan setan dan menjadikannya gembira. Demikian pula, bid'ah-bid'ah yang timbul dari arah timur,'' kata Ustaz Nizar.

Awal mula terjadinya fitnah yang menimpa umat Islam adalah seusai terbunuhnya Utsman bin Affan selaku khalifah. Utsman dibunuh oleh kelompok-kelompok pemberontak. Utsman dibunuh di Madinah saat sedang membaca Alquran. ''Dengan terbunuhnya Utsman, kelompok Islam terpecah-pecah dan berkelompok. Selain itu, banyak para sahabat banyak berkonflik dan berperang,'' kata Ustaz Nizar.

Konflik dan perpecahan yang terjadi di umat Islam ini pun terus berlanjut hingga terjadinya perang Jamal (unta), yang melibatkan kelompok Ali bin Abi Thalib dengan kelompok Aisyah, Zubair, dan Thalhah. Kemudian  dilanjutkan lagi dengan adanya perang Shiffin, yang melibatkan kelompok Muawiyah dan Ali. Berbagai pertempuran dan perang ini justru membuat banyak para sahabat yang meninggal dunia. Padahal, pertempuran ini dipicu oleh kesalahpahaman belaka.

Berbagai perang ini juga sempat diungkapkan oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk terjadinya Perang Shiffin. Dalam sabdanya, Rasulullah SAW berkata, ''Tidak akan terjadi Hari Kiamat sehingga dua kelompok besar berperang, di antara keduanya terjadi peperangan yang sangat besar, padahal seruan (dakwah) mereka itu sama.'' (HR Al Bukhari dan Muslim).

Di antara fitnah yang muncul sebelum terjadinya kiamat adalah fitnah munculnya kaum Khawarij, atau kaum yang memisahkan diri dari kelompok Ali. Mereka menolak perjanjian damai yang terjadi antara Ali dan Muawiyah pascaperang Shiffin. Munculnya kaum Khawarij ini juga pernah diungkapkan oleh Rasulullah lewat hadis, yang diriwayatkan Abu Said al Khudri. Kaum Khawarij ini pun cenderung mengafirkan kelompok Muawiyah dan kelompok Ali.

Tidak hanya itu, fitnah selanjutnya yang akan menimpa umat Islam adalah fitnah, yang menyebut perkataan bahwa Alquran adalah makhluk. Pemahaman ini begitu menjamur pada masa dinasti Abbasiyah. Bahkan, khalifah Abbasiyah, Al Ma'mun, sempat menyakini dan membela perkataan ini.

''Dengan sebab fitnah ini dan fitnah yang lainnya, kaum Muslimin tertimpa musibah besar. Hal ini telah menyibukkan mereka dalam masa yang sangat lama, ditambah lagi dengan keyakinan lain yang masuk ke dalam akidah umat Islam. Ini menjadi ujian bagi para ulama dan umat Islam secara keseluruhan,'' ujar dia.

Masih banyak lagi fitnah yang akan terus bermunculan seiring dengan datangnya hari kiamat. Fitnah-fitnah itu pun menjadi tanda-tanda hari kiamat. Mulai umat Islam yang cenderung mengikuti kaum-kaum terdahulu, termasuk umat Nasrani dan Yahudi, hingga munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi. ''Mudah-mudahan kita bisa menghindarkan diri dari fitnah-fitnah dan kejahatan itu. Allah juga memberikan kita kekuatan untuk bisa berpegang teguh kepada Alquran dan hadis,'' kata Ustaz Nizar.

n ed: a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement