Ahad 23 Oct 2016 16:00 WIB

Kastil Praha Hingga Kafka

Red:

Salah satu lokasi lain yang sayang untuk dilewatkan adalah Prague Castle (Praszky Hrad). Kastil Praha ini sebagian bangunannya difungsikan sebagai Istana Kepresidenan Republik Ceska. Kastil yang terletak di perbukitan ini seluas 700 ribu meter persegi.

Kompleks kastil terluas di dunia versi Guinness Book of World Record ini pembangunannya dimulai pada abad ke-9 hingga 14. Di bawah Pangeran Charles IV, istana kerajaan ini didesain dengan gaya gotik yang dikelilingi benteng kokoh.

Ada beberapa bangunan yang menonjol di sini, yaitu Chruch of Saint Virgin, Basilica of Saint George, dan Saint Vitus Cathredal. Karena pembangunan tidak dilakukan dalam satu periode raja, konsekuensinya ornamen maupun gaya dalam satu gereja pun bisa berbeda satu sama lain. Saya masuk ke kompleks Kastil Praha melalui pintu utama.

Siang itu, antrean pengunjung tidak terlalu panjang. Diperlukan waktu sekitar 20 menit hingga sampai di pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi. Pada waktu libur, antrean pengunjung bisa mengular sampai jalan raya.

Butuh waktu hingga satu jam untuk antrean sepanjang itu. Sejak banyak kejadian teror di Eropa, penjagaan diperketat. Barang bawaan pengunjung diperiksa demi keamanan, kata Miss Eva. Berjalan sekitar 100 meter, tibalah kami di pintu gerbang kompleks Kastil Praha.

Karena sebagian terbuka untuk umum dan sebagian lagi digunakan sebagai kantor Presiden Republik Ceska, tentu ada dua penjaga, semacam Paspampres yang berada di sisi kanan-kiri gerbang.

Saya dan rekan lain berfoto ria di depan pengawal yang memakai seragam khas biru tersebut. Kami menjelajahi satu demi satu area bangunan di kompleks kastil ini.

Belum lagi, ada empat courtyard (halaman dalam istana) yang bisa dijadikan lokasi berfoto dan istirahat. Karena keindahan tempat ini, penyanyi Jason Marz untuk lagu Lucky memilih ngambil gambar di lokasi ini.

Setelah berpuas foto di dalam maupun di luar katedral, langkah kaki tiba-tiba terhenti di sebuah gang kecil bernama the Golden Line. Pandangan mata langsung tertuju ke rumah mungil bernomor 22.

Di rumah yang pintu masu k nya agak rendahbahkan untuk masuk harus menun duk kan kepaladengan warna merah tua dan abu-abu ini, sastrawan terkenal abad ke-20, Franz Kafka, pernah tinggal menumpang di rumah saudara perempuannya.

Lokasi sederetan rumah berukuran kecil ini masih di dalam kompleks Kastil Praha. Kafka amat populer di dunia. Saking populernya, beberapa bukunya sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia.

Untuk mengenang kontribusinya, peme rintah mendirikan Museum Franz Kafka. Namun, saya tidak sempat berkunjung ke tempat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement