Sabtu 22 Oct 2016 10:33 WIB

Suplemen Kalsium Merusak Jantung, Benarkah?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Ani Nursalikah
Suplemen Kalsium
Suplemen Kalsium

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru menunjukkan kalsium mungkin memiliki dampak negatif bagi jantung. Akan tetapi, kalsium yang dimaksud bukan kalsium yang berasal dari makanan melainkan kalsium dalam bentuk suplemen.

Penelitian yang dipublikasikan pada Journal of the American Heart Association menunjukkan seseorang yang mengonsumsi pil kalsium memiliki risiko timbulnya plak berbahaya pada arteri lebih besar 22 persen. Akan tetapi, orang yang mendapatkan banyak kalsium dari makanan tidak menunjukkan hal yang sama.

Oleh karena itu, kepala peneliti sekaligus ahli pencegahan penyakit jantung Erin Michos dari John Hopkins Univeristy menilai pasien penyakit jantung tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi makanan kaya kalsium yang sehat. Meski begitu, pasien perlu berdiskusi kepada dokter jika ia berencana mengonsumsi suplemen kalsium.

"Untuk mengatur dosis yang sesuai atau memutuskan apakah pasien tersebut perlu suplemen kalsium atau tidak," ujar Erin seperti dilansir Today.

Untuk mencapai kesimpulan tersebut, tim peneliti melakukan survei besar teradap 2.700 orang. Mereka mengisi kuesioner pada 2000 dan menjalani CT scan di tahun yang sama dan juga pada 2010.

Hasil pemindaian menunjukkan peserta penelitian yang mengonsumsi lebih dari 1.400 mg kalsium per hari dari makanan memiliki risiko 27 persen lebih rendah atas terbentuknya plak. Sedangkan peserta yang mengonsumsi suplemen kalsium memiliki kemungkinan lebih besar atas terbentuknya plak pada arteri.

Penelitian lain juga menunjukkan suplemen kalsium tidak secara efektif memperkuat tulang. Sebaliknya, suplemen kalsium memiliki kecenderungan mengirimkan kalsium langsung ke pembuluh darah.

Dari temuan tersebut, ahli gizi dari University of North Carolina John Anderson mengatakan tubuh manusia menunjukkan respons berbeda terhadap kalsium dari makanan dan kalsium dalam bentuk suplemen. Perbedaan ini, lanjut John, membuat konsumsi suplemen kalsium menjadi lebih berisiko.

"Bisa jadi karena suplemen tersebut mengandung kalsium garam, atau bisa jadi karena dosis kalsium yang terlalu banyak dalam satu waktu sehingga tubuh tidak dapat memprosesnya," kata John.

US Preventive Services Task Force pada 2012 lalu mengatakan belum banyak bukti yang menunjujkkan suplemen kalsium atau vitamin D memiliki dampak yang bermanfaat. Karena itu, US Preventive Services Task Force tidak menyarankan penggunaan suplemen ini dalam beberapa kasus.

Kalsium alami bisa didapatkan melalui makanan kaya akan kalsium seperti sayuran berdaun hijau, susu kacang serta sereal sehat. Perempuan di atas 50 tahun disarankan mengonsumsi 1.200 mg kalsium per hari dan perempuan di bawah 50 tahun disarankan mengonsumsi 1.000 mg per hari. Sedangkan pria di bawah 70 tahun disarankan mengonsumsi 1.000 mg per hari dan pria di atas 70 tahun disarankan mengonsumsi 1.200 mg per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement