Kamis 20 Oct 2016 10:33 WIB

Dokter Lulusan UMJ Diajak Teladani KH Ahmad Dahlan

Prof. Dr. Haryono Suyono saat memberikan kesan dalam Acara Angkat Sumpah Dokter baru UMJ
Foto: UMJ
Prof. Dr. Haryono Suyono saat memberikan kesan dalam Acara Angkat Sumpah Dokter baru UMJ

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) mengangkat sumpah dokter baru ke-23 (19 Oktober 2016), Rabu (19/10). Dalam acara tersebut perwakilan orang tua lulusan kedokteran FKK-UMJ menyampaikan pesannya, yang diwakili oleh Haryono Suyono. Putrinya Rina Mardiana Rudi Lubis menjadi lulusan ke-23 FKK-UMJ.

Haryono yang pernah menjabat sebagai Menko Kesra di zaman Orde baru ini menyampaikan kepercayaannya untuk mendidik putrinya pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), khususnya Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ) untuk dididik dan dipersiapkan menjadi dokter yang profesional dan sayang pada rakyat kecil.

Haryono mengajak para dokter baru untuk merenungkan cita-cita besar pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan dengan menerjemahkan gagasan aksi beliau dalam zaman yang berubah dan penuh dinamika yang memberikan peluang untuk maju dengan banyak harapan.   

“Kepada para dokter baru, diharapkan tidak hanya menjadi dokter, tetapi dapat menjadi turunan dari KH. Ahmad Dahlan menjadi ulama yang tangguh dan disegani. Karena kekaguman saya kepada KH. Ahmad Dahlan, maka sebagai Ketua Yayasan Damandiri dan Pembina Yayasan Anugrah Kencana Buana, saya selalu berusaha membantu dan mendampingi PTM dalam KKN memberdayakan warga di desa di seluruh Indonesia”, kata Haryono penuh semangat.

Menurut Haryono KH. Ahmad Dahlan merupakan keturunan ke-12 dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang ulama wali songo terkemuka yang mempelopori penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. KH. Ahmad Dahlan mereformasi sistem pendidikan pesantren pada zaman itu yang menurutnya tidak jelas jenjangnya dan tidak efektif metodenya yang mengutamakan hafalan dan tidak merespon ilmu pengetahuan umum.

Haryono menyampaikan rasa kagumnya pada KH. Ahmad Dahlan yang membangun sekolah-sekolah dengan mengajarkan ilmu pengetahuan umum. Selain itu menurutnya, KH. Ahmad Dahlan juga banyak membangun masjid, panti asuhan rumah sakit atau PKU.

“Menurut KH. Ahmad Dahlan pendidikan merupakan upaya strategis untuk menyelamatkan umat Islam dari pola pikiran yang statis menuju pola pikir yang sangat dinamis. Siswa dididik agar cerdas, kritis, dan memiliki daya analisis yang tajam dalam melakukan pemetaan dinamika kehidupan pada masa depan. Pelaksanaan pendidikan didasarkan pada landasan yang kokoh yang merupakan kerangka filosofis untuk merumuskan konsep dan tujuan pendidikan, baik secara vertikal maupun horizontal”, kata dia.

Haryono menambahkan bahwa pendidikan menurut KH. Ahmad Dahlan merupakan pengembangan sikap kritis dan dialogis yang menghargai potensi akal dan hati yang suci. KH. Ahmad Dahlan menetapkan visi dasar bagi refomasi pendidikan Islam melalui penggabungan sistem pendidikan modern dan tradisional secara harmonis dan integral. Pendidikan berorientasi pada membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, kuat pandangannya, dan paham ilmu keduniawian, dan bertujuan untuk kemajuan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement