Kamis 20 Oct 2016 10:00 WIB

Waspada! Kelebihan Berat Badan Sebabkan Penuaan Otak

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Otak manusia bisa dijaga agar tetap tajam meski bertambah tua.
Foto: pixabay
Otak manusia bisa dijaga agar tetap tajam meski bertambah tua.

REPUBLIKA.CO.ID, Berat badan berlebih memang berkaitan erat dengan berbagai risiko masalah kesehatan. Penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Neurobiology of Aging , berhasil menemukan bahwa lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan otak mengerut.

Kesimpulan ini diketahui setelah tim peneliti yang dipimpin oleh Lisa Ronan PhD dari University of Cambridge melakukan analisa pencintraan otak dari 527 orang dewasa. Dari analisa tersebut, tim peneliti menemukan bahwa orang-orang yang kelebihan berat badan dengan massa indeks tubuh (BMI) di atas 25 memiliki volume substansi putih atau white matter di otak yang lebih rendah jika dibandingkan orang-orang dengan BMI di bawah 25.

Substansi putih pada dasarnya merupakan sebuah yang menghubungkan berbagai area berbeda di dalam otak. Substansi putih ini juga yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara wilayah-wilayah saraf. Dengan kata lain, substansi ini berfungsi untuk membantu seseorang dalam mengingat hingga berpikir cepat.

Substansi putih ini secara alami akan menyusut seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, proses menyusutnya substansi putih ini terlihat lebih cepat terjadi ketika seseorang memiliki berat badan berlebih (overweight) atau obesitas. Faktanya, orang-orang yang kelebihan berat badan memiliki kondisi otak yang sama dengan otak dari orang sehat yang 10 tahun lebih tua.

"Proses itu (menyusutnya substansi putih otak) terlihat lebih cepat terjadi jika Anda overweight atau obesitas," ungkap Ronan seperti dilansir Fox News.

Ronan mengatakan ada satu penjelasan yang paling mungkin menjelaskan mengapa kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kondisi otak. Hal tersebut, lanjut Ronan, dilatarbelakangi oleh lemak berlebih dalam tubuh yang dapat memproduksi protein inflamasi bernama sitokin yang dapat menyakiti otak.

Meski tim peneliti menemukan adanya hubungan antara lemak berlebih dan otak, tim penwliti tidak menemukan adanya perbedaan fungsi kognitif antara orang-orang yang kelebihan berat badan dengan orang-orang yang langsing. Hanya saja, penelitian lain yang sudah dilakukan lebih dulu menunjukkan adanya hubungan antara kelebihan lemak dengan peningkatan risiko demensia.

 

Oleh karena itu, tim peneliti mengatakan tak ada salahnya jika masyarakat yang memiliki berat badan berlebih mulai menurunkan berat badannya. Tim peneliti mengatajan berat badan yang kembali normal dapat membantu perbaikan kesehatan otak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement