Jumat 14 Oct 2016 15:31 WIB

Coblosan Sabet Film Terbaik Ami Movie Award

Film
Foto: CLC Purbalingga
Film

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari setelah film pelajar Purbalingga menyabet penghargaan tingkat nasional, mereka kembali unjuk gigi. Kali ini lewat film “Coblosan” sutradara Putra Sanjaya, pelajar SMK Negeri Kutasari Purbalingga menyabet film terbaik di ajang Ami Movie Award dalam rangka hari ulang tahun Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI ke-17.

 

Pengumuman pemenang kompetisi film bertema “Politik itu Asik” disampaikan saat acara resepsi hari ulang tahun FPKB di gedung DPR RI yang disiarkan secara live streaming lewat channel youtube PKBTV on air pada Rabu, 12 Oktober 2016.

 

Sementara film terbaik kedua diraih “Belajar Demokrasi” karya Ochin Budi Utomo pelajar SMA Bruderan Purwokerto dan terbaik ketiga diraih film “Fajar di Tanah Rantau” karya Safieqni Hananta mahasiswa asal Garut di Mesir.

 

“Ya tentu senang, karena film kami yang memang bertema politik diapresiasi di lingkungan politikus," ujar Putra Sanjaya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/10).

 

Film “Coblosan” berkisah tentang warga desa bernama Somad dan Kadir, sebagai pendukung setia calon kades muda yang akan membawa perubahan. Namun, kedua petani itu terus dibayang-bayangi Pono, tim sukses calon kades incumbent dengan uang sogokan.

Apapun alasannya, Somad tidak mau mengkhianati kesetiaannya pada calon kades muda. Sementara Kadir, ragu menolak amplop dengan pemikiran bila sudah di bilik suara, tak ada seorang pun tahu pilihannya.

 

Menurut dewan juri Rako Prijanto dan Jajang C. Noer, film “Coblosan” mewakili tema yang ada, yaitu mengangkat situasi politik yang terjadi di desa lewat pemilihan kepala desa dengan kemasan yang menghibur.

 

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar turut memberikan penilaian setelah dewan juri menyodorkan tiga film nominasi dari 51 film pendek yang masuk. Dalam cuitan akun twitter-nya, Muhaimin memberikan ucapan selamat dengan memuji film yang luar biasa karena mampu menghina demokrasi dengan cerdas.

 

Sayangnya, para nominator tidak diundang menghadiri pengumuman pemenang, sehingga penghargaan diterima oleh anggota DPR masing-masing dapil darimana pembuat film berasal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement