Jumat , 30 Sep 2016, 13:46 WIB

Akpar Medan Bersih-Bersih Destinasi Wisata

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Rakhmawaty La'lang
Ruang dalam Istana Maimun yang merupakan salah satu ikon Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/4).Republika/Rakhmawaty La'lang
Ruang dalam Istana Maimun yang merupakan salah satu ikon Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/4).Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ada banyak cara untuk mengekspresikan komitmen di World Tourism Day (WTD) 27 September 2016. Manteri Pariwisata Arief Yahya melaunching Culinary and Shopping Festival 2016 yang dibuka serentak di 12 provinsi, 16 kota dan 85 mall ternama di tanah air. Akademi Pariwisata (Akpar) Medan memilih cara unik dan simpatik, yakni bersih-bersih destinasi wisata di Kota Medan.

Akpar Medan berada di kota yang memang membutuhkan kerja keras untuk menghormati rasa bersih dan bebas sampah berceceran. "Mereka membersihkan Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun Kota Medan. Selain dalam rangka Dies Natalis Akpar Medan yang ke-25, kegiatan juga berlangsung dengan tujuan menyambut datangnya Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan,” kata Deputi Kelembagaan Kemenpar, Ahman Sya.

Sejak mahasiswa, kata Ahman, anak-anak yang kelak memperkuat barisan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia itu sudah diajarkan spirit hospitality. Itu nilai yang paling membutuhkan perhatian di ibu kota Sumatera Utara tersebut. Aksi bersih-bersih diikuti oleh sekitar 800 mahasiswa dan mahasiswi serta 180 orang dari kalangan dosen dan pegawai Akpar Medan. Aksi itu juga didukung beberapa perguruan tinggi pariwisata lainnya yakni, Akpar Medan Hotel School dan Akpar Darma Agung dan STIM Sukma.

”Akpar Medan meggelar aksi tersebut bertujuan untuk memupuk cinta dan peduli terhadap pariwisata Indonesia, khususnya Sumatera Utara yang semakin maju dan menjadi core bisnis ekonomi pariwisata Indonesia,” ujar dia.

Menurut Ahman, kegiatan tersebut juga dapat mempererat kekompakan antar para akademisi dan mahasiswa pariwisata di kota Medan. Aksi ini juga digelar dengan harapan agar mampu menginspirasi stakeholders pariwisata untuk dapat bekerja nyata dalam mendukung pariwisata yang menjadi sektor prioritas, dimana sebentar lagi hadir destinasi prioritas, Danau Toba menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia.

”Ini namanya berbuat sesuatu dan berkarya serta berbuat nyata untuk kemajuan pariwisata Kota Medan, Sumut dan Indonesia. Kita harus terus tanamkan hal ini kepada kader-kader Pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara sudah semakin membaik. Peningkatan kunjungan ini harus tetap dijaga dengan melakukan perbaikan di berbagai sektor termasuk infrastruktur, peningkatan kualitas produk sumber daya manusia. Gubernur Sumut Erry Nuradi menyebut apa yang dilakukan Akpar Medan itu cerminan pelaku Pariwisata Indonesia yang harus dijaga.

Apalagi, Pariwisata akan mejadi penopang utama ekonomi bangsa Indonesia. Berdasarkan data WTO, di perkirakan pada tahun 2020 indonesia termasuk tujuan wisatawan mancanegara akan mengalami peningkatan pengunjung berkisar 6 hingga 8 persen, hal ini harus diantisipasi oleh kesiapan para lulusan pendidikan bidang wisata termasuk Akpar Medan.

“Untuk itulah mahasiswa Akpar Medan diharapkan menjadi ujung tombak untuk ikut mengembangkan pariwisata di daerah ini. Teruslah berkarya,” ujarnya.

Erry juga mengakui sampai saat ini masih banyak objek wisata daerah Sumatera Utara yang perlu dikembangkan dan dipromosikan keindahaannya.Karena itu pendidikan kepariwisataan memiliki prospek yang bagus ke depan. ”Tentunya kami berharap pendidikan kepariwisataan harus menunjang program pemerintah untuk menjamin kelancaran pelayanan serta penyelenggaraan Pariwisata,” kata Erry.

 

baca juga: Plataran L’harmonie Menjangan Masuk 100 Top Destinasi Hijau Dunia