Selasa , 27 Sep 2016, 09:24 WIB

IndoFest 2016 Adelaide Festival Paling Akbar di Australia Selatan

Red: Dwi Murdaningsih
dok.Republika
Tari kecak
Tari kecak

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE – Indonesia Festival atau yang biasa disebut IndoFest 2016 adalah salah satu cara menyapa warga Australia Selatan dengan budaya dan seni bernuansa Wonderful Indonesia. ubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema mengatakan Indofest adalah festival Indonesia terbesar di Australia. Terbesar juga di belahan selatan bumi. Event-nya sangat bagus karena menyatukan budaya dua bangsa.

Pengunjung terlihat antusias menyaksikan musik, live band dan kesenian dari Aceh hingga Papua. Dari mulai angklung, Ega Robot Ethnic Percussion Jawa Barat, Tari Jejer Banyuwangi, perang adat Lombok yang disajikan lewat Tari Peresean, Tari Kecak Bali, Tari Pangkur Sagu Papua hingga kostum karnaval yang diperagakan Malang Amore Carnival, semua ada.  

“Ternyata kesenian Indonesia sangat beragam. Bagus-bagus.Selama ini saya tahunya hanya Bali. Acara ini benar-benar membuka cakrawala baru tentang Indonesia,” kata Craig Cook, warga Victoria Park, Adelaide.

Satu kesenian lainnya juga tak kalah wow-nya. Namanya ondel-ondel. Lantas apa sih yang membuatnya istimewa? Terlihat wow? Terlihat tak biasa? Yang pertama, ukurannya. Dari segi ukuran, ondel-ondel itu terbilang cukup besar. Tingginya sekitar 3 meter. Yang kedua, sisi emosionalnya. Ternyata, pembuatan ondel-ondel raksasa tersebut didanai sepenuhnya oleh Pemkot Adelaide. Desainnya pun dibuat desainer Australia.

Event itu adalah kerja sama antara Kementerian Pariwisata yang dipimpin Menpar Arief Yahya, bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) di Australia dan The Australian-indonesia Association. Jadi ada dua kegiatan yang dipusatkan di Adelaide. OzAsia, even seni budaya terbesar di Australia Selatan dan IndoFest 2016.

Masyarakat lokal Adelaide hingga pejabat-pejabat Australia, terkagum-kagum dengan seni budaya Indonesia. Ahad (25/9) kemarin. Dua kegiatan dengan dua misi penting yang harus dilakoni.  Ujungnya tetap sama, mempromosikan pariwisata dan segala kelebihannya ke Indonesia. Misi pertama, ‘menyerang’ Australia Selatan dengan kampanye seni budaya. Waktunya, pagi sampai sore hari. Misi kedua, all out berpromosi pariwisata di OzAsia 2016. Rentang waktunya, sore sampai menjelang tengah malam waktu Adelaide, Australia.

“Dua-duanya event besar. Sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja,” terang Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Pasifi Kementerian Pariwisata, Senin (26/9).

Ucapan VJ, sapaan akrab Vinsensius Jemadu, akhirnya terbukti. Dua-duanya ramai ‘diserbu’ warga Adelaide. Di pagi hingga sore hari, banyak yang tak ingin melewatkan IndoFest, sebuah festival yang menyuguhkan potret Indonesia mini. Dari mulai kuliner hingga seni dan budaya, semua ada.

Lokasi yang dipilih pun sangat strategis. Letaknya ada di jantung kota Adelaide. Bangunan-bangungan bersejarah dan dihormati seperti Government House, National War Memorial, Migration Museum, Art Gallery  hingga South Australian Museum, mengapit rapat Indofest 2016. Yang lalu lalang di kawasan ini, hampir bisa dipastikan akan melewati dan menyaksikan IndoFest 2016. Tak heran, acaranya pun heboh. Dari mulai anak-anak hingga orang lanjut usia, seperti tak pernah berhenti hilir mudik, menyaksikan serta mencicipi beragam kuliner serta seni budaya asal Indonesia.

Komentar pejabat-pejabat Australia? Gubernur Hieu Van Le tak ragu menyebutkan bahwa dirinya adalah fans setia IndoFest sejak pertama kali sembilan tahun silam. “Kemasan acaranya sangat bagus. Yang diangkat budaya. Saya termasuk fans setianya karena lewat acara ini hubungan baik antara masyarakat Australia dan Indonesia bisa terjalin. wujud kerjasama people-to-people,” katanya.