Sabtu 24 Sep 2016 13:25 WIB

Pesilat dari Bali Raih Emas dalam Kondisi Hamil Muda

Pesilat Bali Ni Made Dwiyanti dan Sang Ayu Ketut Sidan W menunjukan medali usai tampil dalam final nomor Seni Ganda Putri PON XIX di GOR Graha Laga Satria ITB Jatinangor, Sumedang, Jabar, Sabtu (24/9).
Foto: Republika/Prayogi
Pesilat Bali Ni Made Dwiyanti dan Sang Ayu Ketut Sidan W menunjukan medali usai tampil dalam final nomor Seni Ganda Putri PON XIX di GOR Graha Laga Satria ITB Jatinangor, Sumedang, Jabar, Sabtu (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Pesilat putri dari Bali Ni Made Dwiyanti ternyata sedang hamil muda ketika sedang berlaga Sabtu (24/9). Hebatnya dia meraih medali emas cabang pencak silat PON XIX di gelanggang pencak silat Graha Laga Satria ITB Jatinangor, Sumedang.

Untungnya bukan partai tanding yang dia ikuti, melainkan nomor seni ganda putri. Dia tampil dengan apik bersama rekannya Sang Ayu Ketut Sidan W. "Iya, baru hamil satu bulan," kata Dwiyanti setelah menerima kalungan medali, Sabtu.

Dwiyanti dan Sang Ayu mendapatkan apresiasi tertinggi dari para juri dengan total skor 571. "Saya plong sudah menyelesaikan tugas dengan baik dengan emas ini," katanya.

Dengan medali emas tersebut, pasangan Ni Made Dwiyanti dan Sang Ayu juga berhasil mempertahankan gelar juara dari dua kali PON sebelumnya di nomor yang sama. "Bukan lawan tanding yang berat bagi kami. Yang paling berat adalah mengalahkan diri sendiri karena kadang kita bosan dan jenuh, itu yang harus kita lawan," kata Dwiyanti.

Sang Ayu mengatakan, mereka sudah berjuang bersama sejak 2005. "Saling yakin satu sama lain adalah faktor penting," katanya.

Sebelumnya, Bali telah meraih satu medali perak dari nomor seni perorangan putri, satu perunggu dari nomor seni perorangan putra dan satu perak dari nomor seni beregu putri. Di nomor seni beregu putri, pasangan pesilat Jawa Timur dan Jawa Barat mendapatkan total skor yang sama, yaitu 569. Sehingga untuk menentukan siapa peraih medali perak para juri melihat nilai unsur teknik serang bela dari kedua pasangan.

Pasangan pesilat Jatim Annika Alfiani Zaita dan Widjayanti Ratu Ningrat keluar sebagai runner-up setelah memiliki skor unsur teknik serang bela 230, satu angka lebih tinggi dari pasangan pesilat Jabar. Ririn Rinasih dan Riska Hermawan dari Jabar oleh karena itu harus legowo dengan medali perunggu di peringkat ketiga. Cabang pencak silat PON XIX masih menyisakan 15 medali emas yang akan diperebutkan pada nomor tanding perorangan putra dan putri

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement