Ahad 25 Sep 2016 07:00 WIB

Ismail Marzuki, Santri yang Melegenda Lewat Lagu Perjuangan

Patung Ismail Marzuki. Ilustrasi.
Foto: Antarafoto
Patung Ismail Marzuki. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Kampung Kwitang, 11 Mei 1921. Di sebuah rumah yang sebagian dindingnya terbuat dari papan lahir seorang bayi mungil. Bang Marzuki yang tengah menantikan kelahiran putranya ini memberinya nama Ismail.

Di rumah petak (kini Jl Kembang IV/97, Kwitang) inilah Ismail dibesarkan. Tapi, Ismail tak lama mendapatkan kasih sayang ibunya karena meninggal ketika ia baru berusia tiga bulan.

Ismail benar-benar menjadi tumpuan kasih sayang ayahnya. Karena dari ketiga kakaknya hanya Hamidah yang hidup. Kedua kakaknya, Yusuf dan Yakub, meninggal saat dilahirkan.

Ismail yang kemudian mendapat nama sapaan Bang Maing ini tumbuh menjadi sosok cerdas dengan bakat musikal yang kental. Lagu-lagu ciptaannya tak lekang digerus masa dan dikagumi hingga ke mancanegara.

Namanya kemudian diabadikan sebagai sebuah tempat para seniman, pemikir, dan penikmat seni budaya mengekpresikan dirinya, yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat. Ismail memang tumbuh dan hidup tak jauh dari Cikini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement