Selasa 20 Sep 2016 16:41 WIB

Pangdam Siliwangi Akui Anggotanya Terpancing Emosi

Rep: Zuli Istiqomah / Red: Andri Saubani
Atlet polo air Jabar Fakri Mahmud (kiri) berusaha melewati atlet polo air Sumsel M. Nurdiansyah pada pertandingan Semifinal Polo Air PON XIX Jabar di Stadion Renang Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (19/9).
Foto: Republikafoto/Prayogi
Atlet polo air Jabar Fakri Mahmud (kiri) berusaha melewati atlet polo air Sumsel M. Nurdiansyah pada pertandingan Semifinal Polo Air PON XIX Jabar di Stadion Renang Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen Hadi Prasojo mengakui anggotanya terlibat dalam insiden kericuhan pada pertandingan polo air di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (19/9). Hadi mengatakan anggotanya ikut terpancing emosi para penonton. Hadi menuturkan, anggotanya yang terlibat merupakan bagian dari pihak keamanan yang dikerahkan.

Menurut Hadi, mereka terpancing emosi berawal dari suporter asal DKI Jakarta yang melempar botol minuman ke aparat keamanan. Hal ini membuat suasana terus memanas. “Suporter asal DKI lempar botol kena kepolisian. Maka yang pihak pengamanan bilang jangan lempar-lempar. Tapi tetap lempar juga. Akhirnya terpancing emosi juga," kata Hadi kepada wartawan di Markas Kodam Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (20/9).

Hadi meminta maaf atas emosi dari anggotanya yang dinilainya masih muda sehingga mudah terpancing. Ia juga mengatakan telah menegur anggota yang terlibat kericuhan tersebut. “Sudah ditelusuri, petugas yang terlibat kita tegur lalu untuk kelanjutannya mau kita usut tuntas juga," ujarnya. 

Ke depannya, kata dia, ia telah mengimbau kepada anggotanya untuk bertindak lebih lembut dalam pengamanan. Serta tidak mudah terpancing emosi jika kondisi memanas. “Pengamanan biasa aja, kita tingkatkan iya tapi lebih pada mengimbau jangan terpancing emosi di lapangan," kata Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement