Selasa 20 Sep 2016 16:36 WIB

Pemerintah Kecewa dengan Insiden Pemukulan di Arena Polo Air

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.
Foto: Antara
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mengaku kecewa dengan insiden brutal anggota militer terhadap atlet yang terjadi saat pertandingan cabang polo air PON XIX Jabar, Senin (19/9). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta agar aparat dan panitia penyelenggara pesta olahraga nasional tersebut, melakukan tindakan dan penyelesaian tegas terkait insiden tersebut.

Juru Bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengatakan, kementeriannya sudah mengeluarkan surat klarafisikasi soal insiden tersebut. Surat itu ditujukan kepada Ketua PB PON Jabar XIX 2016. Isinya agar panitia secapatnya melaporkan dan mengklarifikasi tentang kejadian pemukulan atlet oleh anggota militer tersebut.

Dalam surat itu diterangkan, kericuhan tersebut terjadi antara atlet polo air DKI Jakarta saat melawan Sumatera Selatan (Sumsel) di arena kolam renang Stadion Jalak Harupat Bandung. Kericuhan sesama atlet tersebut berujung ke aksi keributan antar penonton di tribun. Keributan antar penonton itu, melibatkan pendukung DKI Jakarta dan sejumlah oknum berseragam militer.

Bahkan, kata Gatot dalam surat itu, oknum berseragam tersebut melemparkan botol air mineral ke arena pertandingan. "Atas dasar kondisi tersebut, kami (Kemenpora) menyampaikan ungkapan yang sangat kecewa," kata dia dalam surat resminya, Selasa (20/9). Menurut Gatot, kejadian tersebut sudah mencoreng penyelenggaraan pesta olahraga yang sportif dan adil. 

Apalagi, menurutnya, PON diselenggarakan sebagai tujuan meningkatkan partisipasi sesama masyarakat Indonesia di dalam olahraga. "Kami meminta, segera (panitia) mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat langsung dalam kericuhan tersebut," ujar dia.

Terkait dengan keterlibatan aparat berseragam, Gatot dalam suratnya juga meminta agar PB PON Jabar segera melakukan koordinasi dan penyelesaian dengan satuan aparat tersebut. Dalam surat itu, Gatot juga memberikan tebusan kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnivian, juga Ketua Umum KONI dan Ketua Umum KOI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement