Sabtu 17 Sep 2016 07:00 WIB

Misteri Tragedi Tampomas II yang Belum Terpecahkan

tragedi tampomas (ilustrasi)
Foto: IST
tragedi tampomas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Geladak makin terbenam

Harapan belum pudar

Masih ada yang ditunggu

Mukjizat dari-Nya

Syair di atas adalah cuplikan lagu Langkah Berikutnya dari album kelima Ebiet G Ade. Lagu sebagai ungkapan duka cita atas peristiwa karamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II pada 27 Januari 1981. Kapal milik Pelni ini tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo di Laut Jawa (termasuk wilayah Jawa Timur), dalam pelayaran dari Tanjung Priok ke Makassar.

Jumlah penumpang kapal naas itu, yang terdaftar berjumlah 1.054 orang, ditambah 82 awak kapal. Namun, seperti juga terjadi pada KM Senopati Nusantara yang kini masih dalam pencaharian, di Tamponas II terdapat ratusan penumpang gelap hingga keseluruhannya mencapai 1.442 orang.

Tim penyelamat memperkirakan 432 orang tewas (143 mayat ditemukan dan 288 orang hilang bersama kapal). Sementara, 753 orang diselamatkan. Sumber lain menyebutkan korban sebenarnya mencapai 666 orang.

Proses karamnya KMP Tampomas II berlangsung selama tiga hari. Dimulai dengan terbakarnya kamar mesin akibat puntung rokok. Tenggelamnya KMP ini merupakan kecelakaan laut terbesar kala itu.

Nakhoda Tampomas II yang tewas bersama ratusan penumpang yang ikut terjun ke laut, sempat berteriak, "Sabotase! Sabotase!" Begitu derasnya gelombang laut, banyak mayat yang ditemukan di perairan Sulawesi, jauh dari tempat tenggelamnya kapal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement