Kamis 15 Sep 2016 16:39 WIB

Siswa SMK di Wonogiri Buat Orang-orangan Sawah Berbasis SMS

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang-orangan sawah berbasis SMS buatan siswa SMK.
Foto: Republika/Andrian Saputra.
Orang-orangan sawah berbasis SMS buatan siswa SMK.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Orang-orangan sawah biasa digunakan petani untuk menakut-nakuti dan mengusir burung dan hama sawah agar tidak  merusak hasil tanam. Orang-orangan sawah juga kerap dilengkapi lonceng sehingga menghasilkan bunyi. Untuk membuatnya bergerak biasanya petani mengikatkan tali pada orang-orangan sawah dan menariknya dari kejauhan. atau cara sederhana lainnya dengan memanfaatkan angin.

Namun orang-orangan sawah yang dibuat oleh sekelompok siswa SMK dari Wonogiri tak memerlukan hal itu. Meski tanpa bantuan angin, dan tanpa ditarik menggunakan tali manual, orang-orangan sawah tetap dapat bergerak dan efektif mengusir burung dan hama sawah.

Mereka adalah siswa dari SMK N 2 Wonogiri yang berhasil menciptakan orang-orangan sawah berbasis Short Message Service (SMS). Cara kerjanya cukup sederhana. Orang-orangan sawah dihubungkan dengan receiver dan Arduino. Arduino merupakan pengendali mikro single-board dan dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Arduino ini juga sudah dipasang kartu provider.

Setelah menerima pesan, arduino menggerakan motor yang berfungsi menarik tuas dan sudah terhubung langsung dengan orang-orangan sawah. “Petani dengan ponselnya tinggal SMS saja ke nomor kartu yang sudah dipasang di arduino itu, secara otomatis orang-orangan sawah akan bergerak sendiri. Jadi diam di rumah pun petani bisa mengusir hama,” kata Anhar Mufti, salah satu siswa perancang orang-orangan sawah berbasis SMS kepada Republika.co.id Kamis (15/9) siang.

Hal serupa juga berlaku untuk menghentikan gerak orang-orangan sawah.Untuk menghasilkan bunyi-bunyian, orang-orangan sawah juga dilengkapi lonceng. Untuk membuat alat tersebut ia bersama tiga temannya hanya menggelontorkan kocek sebesar Rp 500 ribu rupiah saja. Kendati demikian ia mengungkapkan inovasinya itu ke depannya dapat dikembangkan sehingga petani dapat mengatur waktu untuk mengerakan dan mematikan orang-orangan sawah secara otomatis.

“Kalau saat ini untuk menyalakan dan mematikan perlu dua kali SMS, kemungkinan bisa satu kali SMS kita harus atur dulu timernya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement