Selasa 13 Sep 2016 09:07 WIB

15 Makanan Ini tak Perlu Dibeli Organik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Buah mangga.
Foto: blogspot
Buah mangga.

REPUBLIKA.CO.ID, Makanan organik memang sehat, namun sering dicap mahal oleh konsumen. Paparan jangka panjang pestisida dan sejenisnya memang dikaitkan dengan risiko kanker sehingga konsumen berbondong-bondong membeli pangan organik.

Faktanya Anda tak perlu membeli segala sesuatu berlabel organik. Sederet daftar buah dan sayur berikut bisa dikatakan sulit terpapar residu pestisida. Kalau pun ada maka jumlahnya sangat kecil, sehingga Anda bisa membelinya cukup di warung kelontong saja.

The Environmental Working Group AS dalam laporannya merilis 15 buah dan sayur tersebut, dilansir dari Eating Well Selasa (13/9). Buah dan sayuran itu adalah bawang, alpukat, jagung manis, nanas, mangga, kacang, asparagus, kiwi, kubis, terong, blewah, semangka, jeruk, ubi, dan melon.

Organisasi ini juga mengidentifikasi setidaknya 12 buah dan sayuran yang berpotensi terpapar pestisida dalam jumlah banyak. Mereka adalah seledri, persik, stroberi, apel, bluberi, nektarin, bayam, paprika, kale, ceri, kentang, dan anggur.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam membeli pangan organik, yaitu tanggung jawab terhadap lingkungan. Membeli pangan organik tentu saja lebih sehat bagi lingkungan karena menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Pertanian organik juga membantu mengurangi bahan kimia yang larut ke dalam tanah dan air.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement