Sabtu , 10 Sep 2016, 09:23 WIB

Wonderful Indonesia Sabet 4 PATA Gold Award 2016

Red: Dwi Murdaningsih
Antara/Anis Efizudin
Sejumlah warga berkumpul di tepi pantai untuk menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di pantai Terentang, Bangka Tengah , Bangka Belitung, Rabu (9/3).
Sejumlah warga berkumpul di tepi pantai untuk menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di pantai Terentang, Bangka Tengah , Bangka Belitung, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG –- Indonesia memperoleh 4 award dalam event PATA Travel Mart 2016 di ICE. Ini bukan gara-gara Indonesia menjadi tuan rumah PATA Travel Mart 2016 7-10 September 2016. Keempat award itu sebenarnya sudah beberapa bulan diketahui dan dipublikasikan, tetapi baru resmi diserahkan pialanya di ajang Travel Mart ini.

Ke-4 awards tersebut diantaranya kategori, marketing-primary government destination yang diberikan kepada Kementerian Pariwisata dan diterima oleh I Gde Pitana, Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar.

“Penghargaan ini akan menaikkan value Wonderful Indonesia,” sebut I Gde Pitana.

Pitana menyebut ada 3C dalam memaknai awarding. Pertama, Calibration, untuk memotret penghargaan itu dari kategorisasi yang ada, seberapa besar poin dan plus minusnya. Kedua, menaikkan Confidence Level, dengan penghargaan itu rasa kepercayaan dirinya naik, untuk berbuat yang lebih hebat lagi.

Ketiga, Credibility, menaikkan kredibilitas atau trust, karena diberikan oleh pihak yang memiliki reputasi tinggi di bidang pariwisata. “Jadi, value kita semakin naik, karena predikat juara dan memperoleh penghargaan itu!” sebut Pitana.

“PATA mencatat dengan baik, bagaimana tim promosi Kemenpar mempromosikan Gerhana Matahari Total (GMT) atau Total Solar Eclipse Indonesia, bulan Maret lalu di 12 titik di Indonesia. Jauh 6 bulan sebelumnya sudah diworo-woro di semua ajang promosi di luar negeri, bahwa aka nada GMT yang 350 tahun sekali, dan tahun ini hanya melintas di Indonesia,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Materi promosi ini dipublikasikan di seluruh dunia. Menpar Arief Yahya menyebut sebagai 'destinasi waktu', orang datang ke sebuah destinasi tanpa menghitung akses maupun amenita. Tidur di mana saja, bahkan di atas tenda juga dijalani, demi mengejar 3 menit gerhana matahari itu.

“Kala itu kegiatan dipusatkan di Belitung dan Palu. Selebihnya 10 kota digelar dan dikombinasi dengan serentetan festival. Maka sukses, semua hotel ludes dan orang happy dengan atraksi yang sudah diciptakan Tuhan itu,” ujar dia.

Kedua, Penghargaan PATA Gold Awards 2016 kategori heritage and culture juga diberikan kepada Kemenpar, karena berhasil mempromosikan kesenian Lalare Orchestra, kesenian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, tempat kelahiran Menpar Arief Yahya.

Lalu, 2 penghargaan lainnya, PATA Gold Awards 2016 diberikan kepada kategori travel journalism. Tepatnya, travel journalism (travel photograph) diserahkan ke Garuda Indonesia, sedang kategori travel journalism (industry business article) diterima Mimi Hudoyo.

Arief Yahya mengatakan, 4 penghargaan bergengsi PATA Gold Awards 2016 ini semakin menambah kepercayaan dunia internasional terhadap kekuatan kepariwisataan Indonesia.