Selasa 06 Sep 2016 11:54 WIB

Ekspedisi Soedirman VI Gelar Seminar Hasil di Peru

Seminar Hasil Ekspedisi Soedirman VI
Foto: IST
Seminar Hasil Ekspedisi Soedirman VI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi menaklukkan Gunung Huascaran yang dijalankan tiga Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (UPL MPA UNSOED), Dwi Novian Arbi (FH), Aji Kurniawan (FEB), dan Arizal Maulana (FH) ditutup dengan kegiatan seminar hasil.

Kegiatan ini dilakukan pada 31 Agustus 2016 di Universitas San Marcos, Peru. Seminar ini bermaksud untuk mempresentasikan hasil kegiatan pendakian Gunung Huascaran dan misi budaya.

Misi budaya ini bertujuan mengenalkan kepada para peserta seminar destinasi wisata Indonesia, alat musik tradisional, dan beragam makanan khas Indonesia seperti rendang, opor ayam, tempe mendoan, satai ayam, dan nasi goreng.

Jumlah peserta lebih dari 60 orang. Acara yang terhitung sukses karena sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Kemeriahan dari para peserta menjadi nilai lebih karena tidak hanya mahasiswa dari Universitas San Marcos yang menghadiri acara tersebut, melainkan warga yang kursus Bahasa Indonesia di KBRI Lima dan klub mahasiswa pecinta Asia turut memeriahkan.

Sebelumnya tim gagal mencapai puncak dikarenakan faktor alam yakni longsor salju yang menutupi jalur pendakian yang tak bisa dilawan dan dihindari. Namun tim tetap mampu mengibarkan bendera merah putih tepat di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di ketinggian 5.650 mdpl dari puncak sesungguhnya yaitu 6.768 mdpl di gunung tertinggi di Peru.

Gunung Huascaran adalah gunung tertinggi di Peru dan gunung tropis tertinggi di dunia. Titik di bumi dengan nilai percepatan gravitasi terendah. Dengan kata lain puncak tertinggi di bumi jika dihitung dari pusat bumi. Jika berhasil mencapai puncak, maka tim akan menjadi orang Indonesia pertama yang dapat memuncaki Gunung Huascaran.

Pada saat operasional, salah satu personel  Arizal, mengalami Accute Mountain Sickness (AMS) sehingga dibawa turun ke basecamp. Tim lengkap sempat naik kembali tetapi kondisi Arizal tidak bisa menyesuaikan ketinggian dan harus kembali turun. Pendakian pun akhirnya hanya dilanjutkan dua personel dengan berbagai pertimbangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement