Jumat 19 Aug 2016 08:24 WIB

Kejutan PV Sindhu dan 'Final Dini' Lee Cong Wei-Lin Dan

Seorang pria menyusun model Lego dalam rangka Olimpiade di Media Center Olimpiade Rio De Janeiro.
Foto: Reuters
Seorang pria menyusun model Lego dalam rangka Olimpiade di Media Center Olimpiade Rio De Janeiro.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Tampaknya Olimpiade 2016 Rio de Janeiro menjadi wujud kemunduran supremasi Cina di cabang bulu tangkis. Setelah gagal meraih medali emas di sektor ganda campuran dan ganda putri, kini Cina harus melepas asa untuk merebut medali emas di tunggal putri.

Satu-satunya harapan Cina melalui juara bertahan Li Xuerui yang lolos ke babak semifinal. Sebelumnya Li meraih medali emas di Olimpiade 2012 lalu. Namun status sebagai juara bertahan tak membuatnya mudah untuk lolos ke babak final.

Li harus mengakui ketangguhan Juara Dunia 2014 dan 2015 asal Spanyol, Carolina Marin di babak semifinal dengan 14-21 dan 16-21. Dengan kekalahan ini, Li hanya akan memperebutkan medali perunggu melawan pemain Jepang, Nozomi Okuhara pada Jumat (19/8).

Di babak semifinal, Nozomi dikalahkan pemain India, PV Sindhu dengan 19-21 dan 10-21. Dengan lolosnya Sindhu ke babak final, menjadi kejutan tersendiri di tunggal putri. Pasalnya Sindhu bukan merupakan pemain unggulan dan saat ini Sindhu juga berperingkat 10 dunia.

Lolosnya Sindhu ke babak final juga melampaui seniornya, Saina Nehwal yang hanya bisa lolos ke babak semifinal dan meraih medali perunggu di Olimpiade 2012. Ini tentu saja membuktikan jika India tidak hanya bergantung terhadap prestasi Saina, namun kini sudah ada Sindhu yang siap mempersembahkan medali emas pertama untuk India di cabang bulu tangkis.

Dengan lepasnya medali emas di tiga sektor, saat ini Cina hanya tinggal berharap asa meraih medali emas di dua sektor yaitu ganda putra dan tunggal putra. Wakil Cina di ganda putra, Fu Haifeng/Zhang Nan lolos ke babak final dan akan bertanding melawan pasangan Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, Jumat (19/8).

Sedangkan di tunggal putra, tidak ada kejutan yang berarti. Dua pemain Cina yaitu Chen Long dan Lin Dan masih menjaga peluang medali emas dan terciptanya All Chinese Final. Pasalnya Chen Long dan Lin Dan lolos ke babak semifinal dan berada di pool yang berbeda.

Namun skenario untuk mewujudkan All Chinese Final tidaklah mudah. Di babak semifinal, Lin Dan harus mengalahkan pemain Malaysia, Lee Chong Wei. Pertarungan ini bisa disebut 'final dini' karena kedua pemain bertemu di babak final Olimpiade 2008 dan 2012. Di dua Olimpiade tersebut, Lin Dan selalu berhasil menjungkalkan Lee Chong Wei untuk meraih medali emas.

Sedangkan Chen Long akan melawan pemain Denmark, Viktor Axelsen yang bisa menjadi 'kuda hitam' di tunggal putra. Viktor juga menjadi motor kemenangan tim Denmark untuk menjuarai Piala Thomas 2016 untuk pertama kalinya.

Bagi Chen Long, mungkin Olimpiade 2016 ini akan menjadi puncak karirnya. Chen Long juga bisa keluar dari nama besar Lin Dan dan Lee Chong Wei di sektor tunggal putra dunia. Pada Olimpiade 2012 lalu, Chen Long meraih medali perunggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement