Senin 15 Aug 2016 07:00 WIB

Menara Soekarno dan Legenda Si Manis Jembatan Ancol

Warga menikmati matahari tenggelam saat menunggu berbuka puasa (ngabuburit) di Pantai Festival, Ancol, Jakarta, Kamis (30/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pantai Ancol

Menurut Ridwan, si gadis dari Jembatan Ancol bernama Ariah, yang hilang sekitar 1870/1871. Ia meninggal dan jasadnya hilang, setelah menolak hendak diperkosa di suatu vila di Ancol. Dari sudut agama, Ariah, katanya, mati syahid karena meninggal untuk mempertahankan kehormatannya. Jadi anggapan Ariah jadi setan tidak beralasan.

Kawasan Ancol selain 'angker', sebelum dibangun proyek wisata, juga dikenal sarang monyet yang hidup disemak-semaknya. Sering kali monyet-monyet ini muncul di jalan-jalan. Pemimpinnya dijuluki 'Si Kondor'.

Almarhum KH Abdullah Syafi'ie, ulama Betawi, pernah menyindir monyet-monyet di Ancol sekarang ini bukan lagi berupa binatang tapi manusia. Sindiran ini berkait dengan seringnya dimanfaatkan kawasan Ancol sebagai tempat maksiat di malam hari. Pria dan wanita berindehoy di pasir hanya dialingin dengan sebuah payung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement