Ahad 14 Aug 2016 23:09 WIB

Mercedes Waspadai Ancaman Red Bull

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Fernan Rahadi
Lewis Hamilton (belakang) dari Mercedes AMG GP bersama rekan satu timnya Nico Rosberg (depan) saling menempel pada awal balapan di sirkuit Barcelona-Catalunya di Montmelo, Barcelona, spanyol, Ahad (15/5)
Foto: EPA/TONI ALBIR
Lewis Hamilton (belakang) dari Mercedes AMG GP bersama rekan satu timnya Nico Rosberg (depan) saling menempel pada awal balapan di sirkuit Barcelona-Catalunya di Montmelo, Barcelona, spanyol, Ahad (15/5)

REPUBLIKA.CO.ID, Para pembalap kejuaraan F1 tengah menikmati liburan paruh musim 2016.  Setelah jeda musim panas, para pembalap akan melanjutkan sesi balapan pertama di Grand Prix Belgia pada 26-28 Agustus mendatang. 

Menjelang sisa musim 2016, tim Mercedes mewaspadai kebangkitan dari tim Red Bull Racing. Direktur Eksekutif Mercedes, Toto Wolf, mengatakan dominasi Mercedes pada kejuaraan F1 musim 2016 ini telah mendapat ancaman dari Red Bull.

Mercedes terus meningkatkan catatan lebih baik dibanding tahun lalu, saat mereka gagal dengan hanya mengoleksi tiga kemenangan sepanjang musim. Sementara sebelum jeda musim panas tahun ini, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg telah mencatatkan 11 kemenangan dari 12 sesi balapan yang dilalui.

Satu-satunya kegagalan Mercedes sejauh ini ialah saat sesi balapan di GP Spanyol. Saat itu, Hamilton dan Rosberg mengalami insiden tabrakan pada lap pembukaan. Namun, Hamilton tampak mengalami peningkatan dibanding catatan pada 2015 lalu. Pembalap asal Inggris ini sudah menyabet enam kemenangan dari 12 seri balapan F1 musim 2016.  Ia juga berhasil meraih kemenangan di GP Hungaria, di mana 12 bulan lalu tim ini dikalahkan oleh Ferrari dan Red Bull.

Meskipun sejauh ini sudah menunjukkan dominasinya, namun Wolff merasa hasil itu jauh dari kata meyakinkan atau yang diprediksikan. Ia merasakan kekuatan dari para pesaingnya yang dinilai bisa menutup kesenjangan dengan Mercedes.

Wolff mengatakan ia memperkirakan balapan di GP Hungaria akan sulit. Namun saat itu, Red Bull dengan dua pembalapnya, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen tampil baik. Sementara itu, meskipun Mercedes tampil kuat di GP Inggris dan GP Jerman dan seharusnya bisa menang mudah. Namun, faktanya hal itu tidak terjadi. Red Bull tampak menjadi rival yang mengancam.

"Bagaimanapun, mereka terus datang kembali. Tidak ada banyak perbedaan kecepatan pada trek lurus lagi. Sehingga mereka akan kembali dalam performa penuh tahun depan dan bahkan untuk paruh kedua musim ini, saya tidak ragu," kata Wolff, dilansir dari Crash, tengah pekan ini.

Meski demikian, Wolff juga tidak mengesampingkan adanya potensi ancaman dari tim Ferrari. Tim yang berbasis di Italia itu adalah satu-satunya tim yang mengalahkan Mercedes tahun lalu. Saat itu, Sebastian Vettel menyebet tiga kemenangan di sesi balapan di Malaysia, Hungaria dan Singapura. Meskipun Ferrari baru-baru ini tampak mengalami masa yang sulit. Namun, menurutnya, mereka tetap tak bisa dipandang sebelah mata.

"Saya tidak berpikir anda bisa mencatat Ferrari mati. Saya pikir mereka redup sangat awal untuk 2017. Jangan pernah meremehkan tim dengan begitu banyak sumber daya dan gairah," tambahnya.

Red Bull mengakhiri paruh musim pertama dengan tampil kuat. Mereka berhasil meraih podium ganda pertamanya musim ini, dan pertama kalinya sejak GP Hungaria musim lalu. Red Bull bergerak naik ke posisi kedua dalam klasemen konstruktor dengan 256 poin, berada di atas Ferrari dengan selisih 14 poin. Sementara urutan pertama klasemen masih diungguli oleh Mercedes dengan torehan 415 poin.

Kendati demikian, pembalap Red Bull, Max Verstappen, pesimistis dengan peluang mereka untuk berjuang menandingi Mercedes. Pembalap asal Belgia ini mengatakan  Red Bull tidak memiliki kecepatan luar biasa yang dibutuhkan untuk mengalahkan Mercedes dalam trek balapan yang kering.

"Tidak saat ini, saya pikir mereka masih terlalu kuat. Di kesempatan basah, jelas kita punya peluang seperti yang anda lihat di Silverstone, namun di kondisi kering, mereka tak terkalahkan saat ini. Tentu kita perlu sedikit keberuntungan, terkadang ketika mereka bertabrakan satu sama lain atau saat mereka memiliki sedikit masalah atau apapun, maka kita punya peluang, tapi hanya pada kecepatan keras itu berbeda," jelas Verstappen.

Pembalap termuda F1 ini lantas memprediksikan balapan sepanjang sisa musim ini. Menurutnya, timnya bisa tampil dekat lagi dengan podium di Singapura. Namun untuk seluruh trek yang lainnya dinilai Verstappen akan sulit. "Pada akhirnya, untuk keseluruhan musim saya pikir GP Monako masih menjadi peluang terbaik. Saya pikir Singapura akan dekat dengan Monako, tapi tidak sekuat Monako," tambahnya.

ed: fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement