Ahad 14 Aug 2016 09:29 WIB

Murray Berpeluang Pertahankan Medali Emas Olimpiade

Andy Murray
Foto: EPA/Julian Smith
Andy Murray

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO  --  Petenis Britania Andy Murray melaju ke final Olimpiade putra berkat kemenangan straight set atas Kei Nishikori asal Jepang pada Sabtu (!3/8), mengamankan peluang untuk mempertahankan gelarnya. Murray menjadi petenis pertama yang mampu meraih medali emas Olimpiade dua kali secara beruntun di kategori tunggal.

Melalui penampilan meyakinkan, juara Wimbledon dan petenis peringkat dua dunia itu mematahkan serve Nishikori pada fase awal pertandingan, menutup set pertama dengan skor 6-1. Setelah kembali mematahkan serve lawannya pada awal set kedua, Murray menyelesaikan pertandingan dengan skor 6-1, 6-4.

Walau kecepatan Nishikori membuat ia dapat mengembalikan sejumlah pukulan ground stroke Murray, namun petenis Jepang itu melakukan terlalu banyak unforced error dan tidak mampu mematahkan serve Murray.

Pada pertandingan perebutan medali emas pada Minggu, petenis Britania berusia 29 tahun itu akan berhadapan dengan Rafa Nadal asal Spanyol atau petenis Argentina Juan Martin del Potro, yang akan bertanding pada Sabtu malam.

Murray memenangi medali emas pada Olimpiade London 2012, di mana ia mengalahkan petenis Swiss Roger Federer di pertandingan final.

Namun petenis Britania itu akan harus bekerja keras pada Minggu. Del Potro, peraih medali perunggu di London, akan mendapat banyak dukungan semangat dari para penggemar Argentina yang mudah mendatangi Olimpiade. Sebelumnya ia juga menyingkirkan petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic pada putaran pertama di Rio.

Nadal, yang sempat diganggu cedera pergelangan tangan, juga terlihat telah kembali ke penampilan terbaiknya. Ia meraih medali emas untuk Spanyol pada kategori ganda putra berpasangan dengan Marc Lopez pada Jumat.

Jika Nadal menembus final, ia akan berpeluang menjadi petenis pertama sejak 1924 yang memenangi medali emas di kategori tunggal dan ganda putra dalam satu Olimpiade.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement