Rabu 10 Aug 2016 23:28 WIB

Gagal di Olimpiade, Triyatno Diharapkan Bangkit di PON

Triyatno
Foto: AP/Hassan Ammar
Triyatno

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA  --  Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kalimantan Timur mengharapkan Triyatno segera bergabung dengan tim PON Kaltim setelah menyelesaikan tugas berlaga di Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil.

Sekretaris Umum Pengprov PABBSI Kaltim Sugeng Mohdar mengatakan pihaknya tetap memberikan apresiasi kepada Triyatno, meskipun gagal menyumbangkan medali untuk tim Indonesia.

"Kami tetap bangga dengan perjuangan Triyatno di ajang olimpiade Rio. Yang pasti, dia telah berjuang keras untuk mengharumkan nama bangsa dan negara, meski pada akhirnya hanya finis di peringkat kesepuluh," kata Sugeng di Samarinda, Rabu (10/8).

Menurut Sugeng, Olimpiade 2016 memang berat bagi Triyatno, karena saat masa persiapan pria yang bekerja sebagai PNS Dispora Kaltim itu sempat mengalami cedera.

"Apapun hasil Olimpiade Rio, tapi Triyatno sudah pernah menyabet medali perak pada Olimpiade London 2012, Asian Games, dan SEA games," kata Sugeng.

Setelah melewati masa berat untuk fokus di pertandingan Olimpiade 2016, Sugeng berharap lifter kelahiran Lampung pada 20 Desember 1987 itu tetap semangat, karena masih ada tugas yang diembannya bersama tim Kaltim. Triyatno masih menjadi lifter andalan Kaltim untuk mengejar medali emas pada PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat.

"Dia sudah menyumbang emas di dua kali PON dan kami berharap pada PON 2016 bisa kembali meraih emas untuk tim Kaltim," ucapnya.

Pada Olimpiade 2016, dua lifter Indonesia yakni Triyatno dan I Ketut Ariana turun di kelas 69 kilogram, tetapi keduanya gagal meraih medali pada pertandingan yang dilaksanakan Rabu (10/8). Tim angkat besi Indonesia sudah meraih dua medali perak melalui Sri Wahyuningsih dan Eko Yuli Irawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement