Rabu 10 Aug 2016 08:08 WIB

Astrabi, Wadah Baru Para Pendekar Silat Betawi

Pendekar Silat Betawi berkumpul di ajang Lebaran Pendekar Betawi 2016
Foto: IST
Pendekar Silat Betawi berkumpul di ajang Lebaran Pendekar Betawi 2016

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memanfaatkan ajang Hari Bebas Area Kendaraan di akhir pekan kemarin, Rumah Edukasi Aktivis Seni Betawi (Redaksi Betawi) menggelar kegiatan "Lebaran Pendekar Betawi 2016". Sesuai namanya, lebih dari 5.000 pesilat tradisi Betawi dari berbagai perguruan silat di wilayah Jabodetabek berkumpul. Tidak lupa mereka hadir dengan mengenakan busana khas pangsi yang beraneka warna.

Dalam kesempatan itu turut diresmikan Asosiasi Silat Tradisi Betawi (ASTRABI) yang menjadi wadah baru bagi para pesilat khas budaya Betawi untuk mengangkat kembali budaya dan tradisi silat khas Betawi.

Ketua Pembina ASTTRABI, DR Saefullah Mpd mengatakan, silat khas Betawi saat ini hampir terlupakan. Untuk itu ia berharap ASTRABI benar-benar bisa menjadi wadah untuk mempertahankan budaya silat Betawi agar bisa bertahana di era saat ini.

"Saya amati silat khas Betawi terancam punah. Dari 600 aliran silat di Indonesia, lebih dari 300 aliran ada di tanah Betawi. Jika tak sanggup beradaptasi dengan perubahan jaman, bukan mustahil silat Betawi ini tinggal kenangan. Dengan wadah ini, semoga silat tradisi Betawi akan kembali jaya dan menjadi tuang rumah di kampungnya sendiri," ujar Saefullah dalam keterangan tertulis, Rabu (10/8).

Karena itu Saefullah yang juga menjabat Sekda DKI di jajaran Pemprov DKI mengapresiasi antusiasme yang besar dari para pendekar untuk bersatu dalam satu wadah mempertahabkan budaya silat Betawi.

Ketua Panitia Penyelenggara dari Redaksi Betawi, Untung P Napis menyebut silat tradisi Betawi memiliki banyak aliran. Namun yang terbesar adalah aliran bernama Beksi dan Cingkrik.

"Ini tahun kedua para pendekar berkumpul. Kita ingin mengangkat kembali silat tradisi Betawi yang sudah hampir punah. Dengan lahirnya ASTRABI pada event kedua ini semoga budaya dan tradisi Betawi bisa dipertahankan," ujarnya.

Seperti tahun sebelumnya, di ajang kemarin panitia juga memberi apresiasi kepada 10 orang guru tua dari berbagai aliran silat tradisi Betawi berupa piagam penghargaan dan uang tunai atas jasa mereka mempertahankan silat tradisi Betawi di aliran masing-masing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement