Senin 08 Aug 2016 21:22 WIB

Triyatno Waspadai Lifter Korea Utara dan Cina

Triyatno
Foto: AP/Hassan Ammar
Triyatno

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Wartawan REPUBLIKA.CO.ID Agus Raharjo dari RIO DE JANEIRO

Indonesia berpeluang kembali menambah medali lewat cabang olahraga angkat besi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Pada kelas 69 kilogram, Indonesia akan mengandalkan lifter Triyatno dan I Ketut Ariana.

Dua lifter itu akan bertanding pada Rabu (9/8) waktu setempat. Triyatno yang jadi runner-up di Olimpiade London diharapkan mampu memberikan tambahan koleksi medali untuk Indonesia. Terlebih, atlet asal Lampung itu turun di kelas yang sama saat dia mendapat perak pada Olimpiade 2012 lalu.

Manajer Tim Angkat Besi Alamsyah Wijaya mengatakan, meskipun memiliki peluang mengantongi medali, Triyatno harus mewaspadai lawan-lawannya. Terutama lifter dari Korea Utara dan Cina. Dua negara ini diprediksi akan menjadi lawan berat bagi Triyatno untuk mendapat medali.

“China, Korut, Kazakhtan dan Mesir,” kata Alamsyah kepada Republika.co.id, Senin (8/8) pagi waktu setempat.

Alamsyah mengakui tidak ingin membahas lebih detail soal peluang dua lifter nasional yang turun di kelas 69 kilogram. Sebab, segala sesuatu dapat terjadi di pertandingan yang digelar Rabu (9/8) malam waktu setempat.

Lifter Korut Kim Hyok-myong lebih memiliki keunggulan dibanding lawan berat lainnya. Meskipun, Hyok-myong datang di Olimpiade Rio sebagai debutan, namun prestasi dia sudah dibuktikan dengan menjadi juara pada Kejuaraan Asia 2015 dan meraih medali perak di Asian Games 2014 lalu. Usia Hyok-myong juga masih relatif muda, 25 tahun.

Berbeda dengan Hyok-myong, Cina kali ini harus mengandalkan lifter Shi Zhiyong yang dinilai sudah berumur. Meskipun, atlet yang sudah menginjak usia 34 tahun ini pernah menyabet medali Emas di Olimpade 2004 di Athena.

Alamsyah mengatakan, peluang masih terbuka untuk seluruh atlet. Meskipun lawan berat harus dihadapi di ajang multieven internasional ini. Namun, untuk membuat fokus lifter, tim tidak akan membebani target pada seluruh atlet, termasuk mereka yang memang diatas kertas dinilai mampu menyumbangkan medali seperti Eko Yuli Irawan maupun Triyatno.

“Tidak ada yang ditarget,” ujar Alamsyah.

Tim Angkat Besi Indonesia menurunkan 7 lifter untuk berlaga di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Satu lifter, Sri Wahyuni Agustiani yang turun di kelas 48 kg sudah memberi awalan baik untuk kontingen Indonesia dengan menyabet medali Perak.

Dewi Safitri yang turun di kelas 53 kg sudah gagal saat bertanding Ahad (7/8) kemarin. Eko Yuli Irawan dan Muhammad Hasbi akan turun di kelas 62 kg pada Senin (8/8) malam waktu setempat. Triyatno dan I Ketut Ariana akan diandalkan di kelas 69 kg, sedangkan Deni akan turun di kelas 77 kg.

Selain Triyatno, nama Eko Yuli memang digadang-gadang akan mampu menambah koleksi medali kontingen Merah-Putih. Namun, Eko harus bersaing ketat dengan lifter Kolombia, Oscar Figuera dan Chen Lijun dari Cina.

Kondisi Eko sedikit menguntungkan karena rival berat lainnya dari Korea Utara Kim Un-Guk tidak tampil di Olimpiade Rio akibat kasus doping.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement