Senin 08 Aug 2016 21:04 WIB
Olimpiade 2016

Triyatno Waspadai Lifter Korea Utara dan Cina

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Triyatno
Foto: AP/Hassan Ammar
Triyatno

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO — Indonesia berpeluang kembali menambah medali lewat cabang olahraga angkat besi di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Di kelas 69 kilogram, Indonesia akan mengandalkan lifter Triyatno dan I Ketut Ariana. Dua atlet itu akan bertanding pada Rabu (9/8) waktu setempat.

Triyatno yang jadi runner-up di Olimpiade London diharapkan mampu memberikan tambahan koleksi medali untuk Indonesia. terlebih, atlet asal Lampung itu turun di kelas yang sama saat dia mendapat Perak di Olimpiade tahun 2012 lalu.

Manager Tim Angkat Besi, Alamsyah Wijaya mengatakan, meskipun memiliki peluang mengantongi medali, Triyatno harus mewaspadai lawan-lawannya. Terutama lifter dari Korea Utara dan Cina. Dua negara ini diprediksi akan menjadi lawan berat bagi Triyatno untuk mendapat medali.

“Cina, Korut, Kazakhtan dan Egypt (lawan berat),” kata Alamsyah pada Republika, Senin (8/8) pagi waktu setempat.

Alamsyah mengakui tidak ingin membahas lebih detail soal peluang dua lifter nasional yang turun di kelas 69 kilogram. Sebab, segala sesuatu dapat terjadi di pertandingan yang digelar Rabu (9/8) malam waktu setempat. Lifter Korea Utara, Kim Hyok-myong lebih memiliki keunggulan dibanding lawan berat lainnya.

Meskipun, Hyok-myong datang di Olimpiade Rio sebagai debutan. Namun, prestasi Hyok-myong sudah dibuktikan dengan Juara di Kejuaraan Asia 2015 dan medali Perak di Asian Games 2014 lalu. Usia Hyok-myong juga masih relatif muda, 25 tahun.

Berbeda dengan Hyok-myong, China kali ini harus mengandalkan lifter Shi Zhiyong yang dinilai sudah berumur. Meskipun, atlet yang sudah menginjak usia 34 tahun ini pernah menyabet medali Emas di Olimpade 2014 di Athena. Alamsyah mengatakan, peluang masih terbuka untuk seluruh atlet.

Meskipun lawan berat harus dihadapi di ajang multieven internasional ini. Namun, untuk membuat fokus lifter, tim tidak akan membebani target pada seluruh atlet, termasuk mereka yang memang diatas kertas dinilai mampu menyumbangkan medali seperti Eko Yuli Irawan maupun Triyatno.

“Tidak ada yang ditarget,” ujar Alamsyah.

Tim Angkat Besi Indonesia menurunkan tujuh lifter untuk berlaga di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Satu lifter, Sri Wahyuni Agustiani yang turun di kelas 48 kg sudah memberi awalan baik untuk kontingen Indonesia dengan menyabet medali Perak. Dewi Safitri yang turun di kelas 53 kg sudah gagal saat bertanding Ahad (7/8) kemarin.

Eko Yuli Irawan dan Muhammad Hasbi akan turun di kelas 62 kg pada Senin (8/8) malam waktu setempat. Triyatno dan I Ketut Ariana akan diandalkan di kelas 69 kg, sedangkan Deni akan turun di kelas 77 kg.

Selain Triyatno, nama Eko Yuli memang ditargetkan akan mampu menambah koleksi medali kontingen Merah-Putih. Namun, Eko harus bersaing ketat dengan lifter Kolombia, Oscar Figuera dan Chen Lijun dari Cina.

Kondisi Eko sedikit menguntungkan karena rival berat lainnya dari Korea Utara Kim Un-Guk tidak tampil di Olimpiade Rio akibat kasus doping.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement