Sabtu 06 Aug 2016 07:00 WIB

Perjuangan Mencium Hajar Aswad dan Shalat di Raudah

Mencium Hajar Aswad.
Foto: Antara
Mencium Hajar Aswad.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Pesawat Boeing 747 Saudi Arabian Airlines (SV) berkapasitas 450 penumpang hampir seluruhnya dipenuhi jamaah umrah ketika take off dari Bandara Cengkareng 2 Mei 2005. Termasuk 250 jamaah dari Biro Perjalanan Haji dan Umrah Alisan. Demikian pula saat kepulangan 9 Mei 2005 dengan jenis pesawat sama. Terlihat dari antrean di Imigrasi Cengkareng bahwa penumpang nonumrah yang umumnya warga Saudi tidak lebih 10 orang.

Sebulan setelah berakhirnya operasional haji, ibadah umrah mulai pekan lalu dibuka kembali. Dan, terjadilah booming yang terlihat dari membludaknya jamaah baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi. Para jamaah yang berdatangan dari mancanegara rela berdesak-desakan saat thawaf di Kakbah, hingga sulit mencium Hajar Aswad.

Di Madinah, jamaah harus bergumul untuk shalat dua rakaat di Raudah yang terletak antara Mihrab dengan kediaman Rasulullah SAW. Desak-desakan terjadi di depan makam Rasulullah dan dua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar.

Begitu banyaknya jamaah ingin berumrah, hingga hampir tiap hari ada penerbangan ke tanah suci dari Jakarta, baik ke Makkah melalui Bandara King Abdul Azis di Jeddah, maupun langsusng ke Bandara Madinah. Seperti Emirat Airlines, Yaman Airlines, Garuda, Golf Air, dan Saudi Arabia Airlines. Pesawat tersebut boleh dikata penuh penumpang. Bahkan, menurut sebuah biro perjalanan, untuk memesan tiket perlu booking sepekan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement