Senin 01 Aug 2016 16:14 WIB

UII Sabet Juara Umum Festival Bahasa Arab dan Inggris Gontor

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Islam Indonesia (UII).
Foto: Ist
Universitas Islam Indonesia (UII).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Empat orang mahasiswa UII yang terjun berkompetisi dalam ajang Festival Bahasa Arab dan Inggris (FBAI) yang digelar di Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Ngawi pada akhir Juli. Dalam ajang itu, UII berhasil meraih juara umum dengan menyabet tiga gelar juara di tiga perlombaan berbeda.

Keempat mahasiswa UII itu adalah Saiful Aziz (Hukum Islam), Tiyas Kurnia Sari (IP Akuntansi & Pendidikan Bahasa Inggris), Wafa' (Psikologi), dan Uswatun Hasanah (Pendidikan Bahasa Inggris). FBAI sendiri merupakan ajang perlombaan tahunan yang digelar oleh UNIDA Gontor. Perlombaan ini diikuti oleh santri dari berbagai pondok pesantren Alumni Gontor maupun Non Alumni se-Indonesia serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tingkat nasional.

Saiful Aziz menuturkan, tiga perlombaan yang berhasil dimenangi oleh rekan-rekannya, antara lain Juara I dalam Lomba Debat Bahasa Arab yang diwakili oleh dirinya, Tiyas Kurnia Sari, dan Wafa'. Dalam lomba itu mereka mengusung tema Pencegahan Reklamasi di Pantai Utara Jakarta.

"Selanjutnya tim UII juga meraih Juara II dalam Lomba Broadcasting Bahasa Arab oleh Wafa', serta Juara II dalam Lomba Media Pembelajaran (Berbasis IT) cabang Bahasa Inggris oleh Tiyas Kurnia Sari dan Uswatun Hasanah," kata Aziz, belum lama ini.

Menurutnya, ia sempat kesulitan mencari rekan sekampus untuk mengikuti perlombaan. Mengingat kompetisi ini digelar bertepatan dengan Ujian Akhir Semester mahasiswa UII. Dengan susah payah, akhirnya ia berhasil mengumpulkan empat orang mahasiswa UII yang bersedia mengikuti lomba meski di sela-sela ujian.

“Walhasil, jumlah delegasi UII hanya empat orang. Namun bagi saya, jumlah yang sedikit bukanlah alasan untuk tidak mendelegasikan mahasiswa UII di kancah nasional”, kata mahasiswa Hukum Islam itu.

Padahal menurutnya, kampus-kampus lain paling tidak mengirimkan tujuh sampai 15 delegasi. Oleh karena itu, untuk meraih kemenangan pihaknya harus memutar otak. “Akhirnya saya menyusun strategi, yaitu dengan meletakkan tiap delegasi UII minimal pada dua cabang lomba, yang akhirnya membuat kontingen UII memiliki nilai tertinggi hingga meraih Juara Umum hanya dengan 4 orang”, kata Aziz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement