Senin 01 Aug 2016 11:21 WIB

Duh, Sepatu Hak Tinggi Berisiko Sebabkan Kanker?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Sepatu berhak tinggi sanggup membuat postur penggunanya lebih baik, tapi perlu trik untuk memilih sepatu yang paling baik.
Foto: EPA
Sepatu berhak tinggi sanggup membuat postur penggunanya lebih baik, tapi perlu trik untuk memilih sepatu yang paling baik.

REPUBLIKA.CO.ID, Bukan hal yang mengejutkan jika penggunaan sepatu hak tinggi dalam waktu lama tidak baik untuk tubuh, karena dapat menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Hanya saja, peneliti menemukan bahwa 'bahaya' yang tersembunyi di balik keanggunan sepatu hak tinggi ternyata lebih besar dari sekedar rasa nyeri.

Profesor di bidang kedokteran dari Universityof Southern California, Dr David Agus, sebelumnya sudah menyoroti hubungan antara sepatu hak tinggi dengan kanker. Dalam bukunya A Short Guide To A Long Life, Dr Agus mengatakan bahwa inflamasi pada pergelangan kaki yang disebabkan oleh penggunaan sepatu hak tinggi dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya kanker.

Sepatu hak tinggi yang tidak nyaman dikenakan memang dapat memicu terjadinya inflamasi berskala rendah. Kondisi ini disebabkan oleh dampak dari penggunaan sepatu hak tinggi yang memaksa tubuh untuk berada dalam postur tidak natural saat berdiri dan berjalan.

Inflamasi sendiri pada dasarnya merupakan proses alami tubuh untuk melakukan penyembuhan. Hanya saja, jika inflamasi ini terjadi dalam waktu lama dan semakin kronis, maka masalah kesehatan yang lebih besar akan timbul. Sayangnya, jarang disadari bahwa penggunaan sepatu hak tinggi setiap hari merupakan salah satu penyebab timbulnya inflamasi yang berlangsung dalam waktu lama.

"Beberapa jenis inflamasi berhubungan dengan beberapa penyakit degeneratif paling bermasalah, termasuk penyakit jantung, Alzheimer, penyakit kekebalan tubuh, diabetes dan dapat dapat meningkatkan risiko kanker secara dramatis," jelas Dr Agus seperti dilansir Cosmopolitan.

Pada dasarnya, inflamasi kronis dapat menyebabkan tubuh menghentikan semua proses perbaikan DNA. Kondisi ini akan membuat tubuh menjadi jauh lebih rapuh.

Meski temuan Dr Agus belum sepenuhnya memiliki pembuktian ilmiah, tak ada salahnya untuk mengurangi penggunaan sepatu hak tinggi agar risiko inflamasi bisa dikurangi. Penggunaan sepatu atau alas kaki yang datar dapat menjadi alternatif pengganti sepatu hak tinggi yang lebih nyaman dan mendukung postur alami tubuh.

(baca: Penyakit Misterius Sebabkan Anak Bersih 8 Ribu Kali Sehari)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement