Sabtu 30 Jul 2016 18:36 WIB

Angkat Besi Geber Latihan di Rio

Atlet angkat besi Indonesia Deni saat berlatih di Rio de Janeiro, Jumat (29/7).
Foto: KOI
Atlet angkat besi Indonesia Deni saat berlatih di Rio de Janeiro, Jumat (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim angkat besi Indonesia menggelar latihan pada Jumat (29/7) waktu setempat, sehari setelah tiba di perkampungan atlet Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Para atlet ini terlihat dalam kondisi baik dan tak terkena jetlag.

Mereka tidak tampak mengalami jetlag yang parah karena telah memangkas selisih waktu 10 jam antara Jakarta dan Rio de Janeiro dengan berlatih di Cape Town, Afrika Selatan. Namun, sebagian masih belum pulih dari kelelahan akibat perjalanan yang cukup jauh.

Pada sesi latihan tersebut, Triyatno dan I Ketut Ariana terlihat belum mampu melakukan angkatan yang biasa mereka lakukan pada latihan di Cape Town. Sehingga, pelatih Aveenash Pandoo meminta mereka menghentikan sesi latihan.

Untungnya, hal tersebut tidak terjadi pada lifter lainnya. Deni, Eko Yuli Irawan, Muhamad Hasby, Dewi Safitri, dan Sri Wahyuni mampu melahap semua latihan yang diberikan.

Manajer tim angkat besi Indonesia Alamsyah Wijaya mengatakan, tim pelatih mendapat kesempatan untuk memperbaiki banyak hal saat kamp pelatihan yang berlangsung 10 hari di Afrika Selatan. Mulai memperbaiki teknik yang salah, nutrisi agar lebih baik, meningkatkan kekuatan, dan meminimalisasi perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta.

"Buktinya hari ini kami sudah bisa berlatih lagi dan tidak mengalami jetlag, dan ini adalah progres yang luar biasa,” kata Alamsyah dalam rilis yang diterima media, Sabtu (30/7).

Menghadapi Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan, dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno. Alamsyah mengakui bahwa keduanya masih menjadi pilihan utama, meski tidak menutup kemungkinan adanya bintang baru.

 “Masih tetap (Eko dan Triyatno). Tapi kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini,” kata Alamsyah lagi.

Pada Jumat lagi, sejumlah lifter Rusia dicoret dari daftar peserta akibat doping. Namun, kata Alamsyah, hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada kondisi iIndonesia.

“Mungkin tidak terlalu signifikan karena Rusia tidak mau banyak bersentuhan dengan kelas-kelas yang kita ikuti. Tapi ada satu lifter Rusia yang turun di kelas 69 putra dan yang mungkin akan membuat posisi kita lebih baik,” katanya lagi.

 Tim angkat besi Indonesia akan mengawali langkahnya di Olimpiade Rio pada tanggal 6 Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement