Jumat 22 Jul 2016 09:51 WIB

Teknologi Ini Memperpanjang Masa Penyimpanan Susu

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Susu segar ini dikemas dengan tekanan untuk membunuh bakteri berbahaya.
Foto: abc
Susu segar ini dikemas dengan tekanan untuk membunuh bakteri berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan menemukan cara yang memungkinkan masa penyimpanan susu bertambah hingga dua sampai tiga pekan tanpa menurunkan kualitas nutrisi atau rasanya. Temuan yang sama sekali tidak menggunakan bahan kimia itu dikembangkan oleh tim peneliti dari Purdue University dan University of Tennessee.

Teknologi itu mencakup peningkatan suhu susu sebanyak 10 derajat selama kurang dari satu detik. Temperatur ledakan panas tersebut jauh di bawah ambang batas 70 derajat Celcius dalam proses pasteurisasi. Namun efektif menghilangkan 99 persen bakteri yang tertinggal setelah pasteurisasi.

"Kami menerapkan low temperature short time atau LTST pada susu dengan variasi tekanan dan tingkat panas," kata Bruce Applegate, profesor di Departemen Ilmu Pangan Purdue University.

Applegate menjelaskan, mayoritas peserta tim panel rasa yang mencicipi hasilnya memiliki preferensi yang sama atau lebih besar terhadap susu pasteurisasi LTST dibandingkan dengan susu pasteurisasi biasa. Padahal, susu LTST tersebut memiliki masa simpan minimum dua pekan lebih lama daripada susu pasteurisasi.

Terkini, teknologi tersebut sudah diaplikasikan oleh salah satu unit pengolah susu di Ohio yang mendistribusikan susu secara nasional. Applegate menyebutkan, produk susu LTST telah didistribusikan namun belum dibubuhi label sebagai susu yang masa simpannya bisa lebih panjang. "Setelah aplikasi komersial divalidasi, label akan segera dicantumkan pada semua produk susu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement