Selasa , 12 Jul 2016, 09:12 WIB

Mentan akan Cabut Semua Penghambat Peredaran Daging

Red: Nur Aini
Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman memeriksa daging sapi saat pembukaan Toko Tani Indonesia (TTI) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (15/6).  (Republika/ Agung Supriyanto)
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman memeriksa daging sapi saat pembukaan Toko Tani Indonesia (TTI) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (15/6). (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan akan mencabut semua hal yang menghambat peredaran komoditas daging ke masyarakat sehingga warga bisa menikmati konsumsi daging dengan harga yang terjangkau.

"Kita harus kerja, kerja, kerja. Untuk daging kita targetkan dalam tiga bulan semua hal yg menghambat akan kita cabut," kata Amran Sulaiman dalam sambutan acara halal bi halal di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (12/7).

Menurut dia, beragam langkah yang bakal dilaksanakan dalam rangka mencapai target tersebut telah dilaporkan dirinya kepada Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan tersebut, Amran yang berbicara di hadapan para pegawai kementerian yang dipimpinnya juga meminta maaf kepada keluarga besar Kementerian Pertanian. "Saya minta maaf untuk yang bekerja pada hari libur. Kita pada H-1 juga masih di lapangan," katanya.

Mentan mengemukakan, kesibukan yang dilakukan pada saat menjelang Lebaran antara lain adalah guna menelusuri sejumlah sistem perairan atau irigasi yang mangkrak. Amran juga mengutarakan harapannya agar berbagai proyek irigasi yang macet atau mangkrak tersebut telah dapat diatasi permasalahannya sehingga sudah bisa diselesaikan pada tahun ini.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan akan memberi sanksi tegas terhadap penjual yang memanfaatkan Lebaran dengan menaikkan harga daging atau terhadap pemasok yang melakukan penggemukkan daging (feed lotter). "Kalau ada yang menaikkan harga dan memanfaatkan momentum, pertama akan diberi peringatan, kemudian dikurangi jatah daging impornya, dan cabut rekomendasinya sampai kemungkinan tidak bisa jual (daging) lagi," kata Amran saat operasi pasar di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (1/7).

Menurut dia, lonjakan harga daging lokal menjadi hal yang sulit dilakukan oleh penjual setelah Kementerian Pertanian dan 12 perusahaan swasta memasok 9.000 ton daging sapi beku ke sejumlah pasar tradisional.
Pemerintah diminta untuk serius menangani fluktuasi harga daging sapi yang terjadi setiap kali Lebaran sehingga gejolak harga tidak terus menerus terjadi.

Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (6/7), mengatakan selama Ramadhan harga komoditas daging di pasaran rata-rata mencapai Rp 120 ribu-Rp 150 ribu per kg. Harga itu masih jauh dari seruan Presiden Jokowi, yaitu di bawah Rp 80 ribu per kg. Intervensi pasar juga tak mampu menstabilkan harga.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan