Senin 11 Jul 2016 19:58 WIB

UEFA Berpeluang Besar Pertahankan Format 24 Tim di Piala Eropa

direktur turnamen Piala Eropa Martin Kallen.
Foto: EPA/RADEK PIETRUSZKA
direktur turnamen Piala Eropa Martin Kallen.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Format 24 tim pada putaran final Piala Eropa 2016 menyisakan pro kontra. Ada yang mendukung, namun tak sedikit mengkiritik format baru ini.

Dengan peringkat ketiga grup berkesempatan lolos ke 16 besar, tim-tim kontestan cenderung berhati-hati dan berhitung dengan cermat akan peluang mereka. Alhasil penonton banyak disuguhkan pertandingan membosankan karena sejumlah tim memilih menumpuk pemain di pertahanan demi tiket ke-16 besar.

Namun UEFA memandang positif penggunaan format 24 tim ini. Sebab dari sisi ekonomi, UEFA mendapatkan pemasukan lebih besar dengan semakin banyaknya televisi yang berminat menyiarkan laga secara langsung.

Pendapatan dari Piala Eropa 2016 pun melonjak 34 persen dibandingkan empat tahun lalu. Tahun ini UEFA menangguk pemasukan sebesar 1,95 miliar euro (sekitar Rp 27,9 triliun).

"Kami masih belum tahu, tapi sekarang, ini format yang kami cari karena sangat positif," kata direktur turnamen Piala Eropa Martin Kallen saat ditanya tentang format yang akan digunakan pada Piala Eropa 2020, seperti dikutip Reuters, Senin (11/7).

Kallen menilai Piala Eropa 2016 ini membuka area baru untuk sepak bola. Ada demam sepak bola pada negara-negara yag selama ini belum pernah atau jarang lolos ke putaran final namun mampu membuat kejutan.

"Saya kira kita akan melihat lebih banyak anak-anak bermain sepak bola," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement