REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Portugal melangkah ke final Piala Eropa 2016 walaupun sebelumnya tak banyak diunggulkan. Kemenangan 2-0 atas Wales di Parc Olympique Lyonnais, Kamis (7/7) dini hari WIB cukup membawa Cristiano Ronaldo dkk ke partai puncak.
CR7 kembali disorot karena kali ini menyumbang satu gol dan satu assist. Ketergantungan Portugal terhadapnya makin lekat karena saat Ronaldo dikunci, timnya tak dapat berbuat banyak.
Sebaliknya ketika Ronaldo luput dari penjagaan lawan, Portugal dipastikan berjaya. Ini terbukti ketika dua gol Ronaldo ke gawang Hungaria membawa Portugal lolos fase gugur.
Satu tembakan tepat sasaran yang memantul dan diselesaikan oleh Ricardo Quaresma kemudian menjadi penentu kemenangan Portugal 1-0 atas Kroasia pada perempat final. Di delapan besar, Polandia berhasil mengunci Ronaldo, tapi Portugal akhirnya lolos ke semifinal lewat adu penalti.
Namun sang kapten kembali menolak anggapan Portugal sangat bergantung padanya.
"Tentu saja kami tim. Tim nasional itu satu unit, Saya mampu mencetak gol dan membantu tim ke final dengan mencetak satu gol. Tapi untuk mencapai final butuh 23 pemain dalam skuat untuk bertarung," kata dia dikutip dari laman resmi UEFA.
Ronaldo menyatakan prinsip ini yang diterapkan di timnya sejak awal. Ia mengaku hanya berusaha keras membantu timnya, bukan sekadar mencetak gol, namun dengan berjuang dan bertarung menghentikan lawan-lawan mereka.
"Saya bahagia. Saya percaya dalam hati kami bisa melangkah jauh. Mungkin awalnya tak seperti yang kami inginkan tapi ini bukan lomba lari 100 meter. Ini maraton," kata dia menegaskan.
Baca: Bale Puji Ronaldo Seusai Wales Disingkirkan Portugal
Ikuti Whatsapp Channel Republika
