REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini, tepat 56 tahun lalu atau 6 Juli 1960, salah satu semifinal Piala Eropa paling berkesan berlangsung. Tuan rumah Prancis dibuat kecewa oleh comeback gemilang Yugoslavia.
Waktu itu, hanya empat negara yang bermain pada putaran final. Pada sesi kualifikasi ada 17 tim. Jadi, format langsung ke babak empat besar.
Dilansir dari laman UEFA, sebanyak 26.370 penonton memadati Parc des Princes, di Kota Paris. Mereka berbondong-bondong menyaksikan laga pembuka turnamen empat tahunan antarnegara-negara Benua Biru itu.
Yugoslavia mencetak gol pertama melalui Milan Galic saat laga baru berjalan 11 menit. Tak butuh waktu lama, Prancis sukses menyamakan kedudukan semenit kemudian melalui akis Jean Vincet.
Pada menit ke-43, Les Bleus berbalik unggul setelah Francois Heutte menjebol gawang tim tamu. Jadilah babak pertama tuan rumah memimpin 2-1.
Usai turun minum Prancis menambah keunggulan menjadi 3-1 lewat gol penyerang Maryan Winieski pada menit ke-53. Dua menit berselang kubu White Eagles memperkecil ketertinggalan melalui aksi Ante Zanetic.
Tak ingin dikejar, Les Bleus kembali menjauh setelah Heutte mencetak gol kedua pada menit ke-62. Kedudukan 4-2 untuk pasukan Ayam Jantan.
Ketika laga seolah berpihak ke tuan rumah, Yugoslavia membuat kejutan. Armada the Blues mncetak tiga gol dalam waktu lima menit sekaligus membalikkan keadaan menjadi 5-4.
Yakni melalui Tomislav Knez pada menit ke-75. Dua gol lagi dicetak Drazan Jerkovic pada menit ke-78 dan 79. Publik Parc des Princes pun terhenyak.
Sembilan gol terjadi dalam laga seru tersebut. Yugolavia melangkah ke final dan bertemu Uni Soviet yang mengalahkan Cekoslovakia 3-0. Dalam duel puncak, Soviet keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
