Senin 04 Jul 2016 17:17 WIB

Kurang Cairan Jadi Tantangan Kesehatan Terbesar Pemudik

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Indira Rezkisari
Segelas air minum
Foto: pixabay
Segelas air minum

REPUBLIKA.CO.ID, Sebenarnya ada beberapa risiko yang harus dihadapi oleh para pemudik, terutama bagi mereka yang mudik pada malam atau siang hari. Jika pada siang hari, para pemudik sangat berisiko terkena dehidrasi, akibat paparan sinar matahari terlebih kalau kebutuhan cairannya tidak terpenuhi dengan baik, mengantuk dan pusing.

"Sementara jika mudik pada malam hari, rata-rata pemudik lebih mudah mengantuk sebab sepanjang perjalanan mereka terlalu banyak makan yang sebenarnya dilakukan justru untuk menghindari rasa kantuk.  Apabila tetap mudik pada malam hari, disarankan untuk beristirahat cukup sebelum berangkat dan tetap memenuhi kebutuhan gizi secukupnya," ujar spesialis gizi klinik RSCM Dr. Nurul Ratna Manikam, SpGK .

Selain itu menurut spesialis penyakit dalam RS Polri Kramat Jati, Dr. Agasjtya Wisnu Wardhana, SpPD meski mudik kita tetap memerlukan cairan sebanyak 8-10 gelas setiap hari. Sebab, saat mudik terlebih jika menggunakan jalur darat dan laut menjadi lebih beresiko karena harus duduk selama berjam-jam dengan kemacetan panjang.

"Saat mudik, usahakan agar hidrasinya tetap terpenuhi. Perbanyak makan buah, sebab buah mengandung banyak air yang dapat disimpan lama oleh tubuh. Jangan takut jika harus buang air kecil terus menerus setelah minum, masih dalam batas wajar apabila intensitasnya tidak terlalu sering," tutup dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement