REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – UEFA tak senang dengan kondisi lapangan di Piala Eropa 2016. Direktur turnamen, Martin Kallen, Jumat (17/6), menyatakan panitia akan melakukan perbaikan ke depannya. Kondisi cuaca yang basah di Prancis diduga menjadi salah satu penyebab ditambah beberapa stadion bisa memainkan enam laga selama sepekan terakhir. “Lapangan harus lebih baik dan kami tidak senang,” kata Kallen, dikutip Reuters.
Sebulan sebelum kick off, Prancis bagian utara dilanda musibah banjir yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Hujan lebat pun terus mengguyur Prancis selama bulan Juni, dan sempat hampir memaksa laga antara Irlandia Utara dan Ukraina pada Kamis (16/6) ditunda akibat badai.
UEFA menilai, permukan rumput paling buruk ada di Marseille. Pelatih Prancis Dider Deschamps pun sempat mempertanyakan pemilik Stadion Velodrome yang menyewakan venue untuk konser band heavy metal AC/DC beberapa pekan jelang Piala Eropa 2016 digelar. “Kondisi lapangan tidak membantu permainan berkembang dan menyebabkan banyaknya kesalahan teknis pemain,” kata Deschamps, usai laga kontra Albania.
Pada Jumat, UEFA membatalkan sesi latihan Islandia dan Hungaria meski mereka akan bertarung di Stadion Velodrome, pada Sabtu (18/6). Dengan pengecualian untuk Parc des Princes dan Bolleart-Delleis di mana dua stadion itu khusus hanya untuk laga sepak bola, semua stadion di Prancis memiliki multifungsi lantaran pemilik ingin memaksimalkan potensi komersial venue.
Kallen, yang ditunjuk menjadi direktur turnamen pada akhir Mei, melanjutkan, tenaga ahli sedang bekerja untuk memperbaiki kualitas lapangan. Teknik perbaikan termasuk penggunaan mesin pengering rumput. Pekerja lapangan juga bekerja cepat pascalaga dengan alat pemotong rumput dan cangkul untuk merapikan rumput agar segera siap digunakan untuk laga selanjutnya.