Rabu 15 Jun 2016 13:54 WIB

75 Guru Sekolah Garis Depan Difasilitasi Belajar TIK

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (tengah) berdiskusi dengan Mendikbud Anies Baswedan (kedua kanan) didampingi MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi (kedua kiri) saat melepas Guru Garis Depan (GGD) di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) berdiskusi dengan Mendikbud Anies Baswedan (kedua kanan) didampingi MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi (kedua kiri) saat melepas Guru Garis Depan (GGD) di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemendikbud melalui Pusat Teknologi Komunikasi dan Informatika (Pustekkom Kemendikbud) memfasilitasi 75 guru dari sekolah garis depan yang tersebar di 34 provinsi belajar pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Pembelajaran pemanfaatan TIK perlu dilaksanakan karena teknogi ini dapat membantu guru untuk makin membuka wawasan dunia. Mengajak anak-anak untuk aktif sebagai salah satu bagian dari masyarakat dunia," katanya Mendikbud Anies Baswedan, Rabu, (15/6).

Pelatihan TIK untuk guru di sekolah garis depan merupakan rangkaian dari implementasi universal service obligation (USO) atau Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (KKPU), sebuah program kerja sama Kemendikbud dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Pelatihan TIK untuk membuka wawasan dan cakrawala guru untuk menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak.

Menurut Anies, terdapat dua ruang lingkup penyediaan KKPU, pertama penyediaan infrastruktur TIK yang meliputi penyediaan jaringan serat optik, jaringan satelit, stasiun pemancar selular, jaringan pemerintah, pusat data, infrastruktur pasif, jasa akses layanan publik Wi-Fi, jasa data recovery center (DRC), sarana penyiaran.

Kedua, penyediaan ekosistem TIK meliputi penyediaan aplikasi layanan publik bagi pemda, penyediaan pusat inkubator konten, penyediaan ekosistem pita lebar, penyediaan pembiayaan KPU telekomunikasi dan informatika, penyediaan dan pengembangan aplikasi e-Pemerintah, e-Pendidikan, e-Kesehatan, e-Logistik dan e-Pengadaan, penyediaan domain nama server nasional.

"Hal yang perlu menjadi perhatian penting bagi penggunaan TIK yakni adanya pendampingan-pendampingan dalam memanfaatkan TIK. Selain itu melarang anak-anak mengakses situs berbau pornografi dan kekerasan," kata Anies.

Program sekolah USO tahap pertama tahun 2015 telah menghubungkan 365 sekolah di seluruh Indonesia. Dari hasil monitoring dan evaluasi Pustekkom Kemendikbud tahun 2015 menunjukkan kurangnya kemampuan pengelola TIK dan guru dalam mengelola jaringan dan memanfaatakan koneksi internet yang sudah diberikan untuk pembelajaran. Dari tahap pertama tersebut, Kemendikbud telah melatih 67 guru dari sekolah garis depan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement